Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banjir Meluas, Ribuan Rumah di Samarinda Terendam

Banjir Meluas, Ribuan Rumah di Samarinda Terendam Banjir parah di Samarinda. ©2020 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Ribuan rumah di 4 kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur, terendam banjir hingga 1 meter. Ketinggian air terus merangkak naik. Warga menilai, banjir besar Juni 2019 yang melumpuhkan kegiatan ekonomi sebagian Samarinda, kembali terulang.

Banjir lebih dulu merendam permukiman di kelurahan Sempaja Timur di Samarinda Utara, dan Gunung Lingai di kecamatan Sungai Pinang, sejak Senin (13/1) kemarin. Kawasan itu menjadi yang terparah, menyusul luapan DAS Karang Mumus, akibat debit tinggi muka air (TMA) Benanga sempat menyentuh di level 92 cm.

Pagi tadi, Samarinda kembali diguyur hujan deras mulai pukul 08.30 Wita. Permukiman di 2 kecamatan itu semakin calap hingga 1 meter. Imbas hujan deras, juga mengakibatkan banjir di banyak kawasan lainnya. Praktis, aktivitas warga pun terhenti lantaran banjir.

Siang ini tadi, banjir juga merendam permukiman di kelurahan Temindung Permai, kecamatan Sungai Pinang, yang berada di DAS Karang Mumus. Petugas kelurahan bergerak cepat. Diperoleh data sementara, 1.066 rumah terendam banjir.

"Terdampak banjir 1.248 KK atau sekitar 2.727 jiwa," kata Lurah Temindung Permai Fathan Ibrahim Malik, Selasa (14/1).

Sementara, BPBD Provinsi Kalimantan Timur melansir data sementara. Tercatat 3.782 jiwa jadi korban banjir sampai siang ini. Jumlah tersebut belum termasuk banjir yang merendam permukiman di kecamatan Samarinda Seberang, kecamatan Samarinda Ilir, dan kecamatan Samarinda Ulu, yang juga berada di DAS Karang Mumus.

Polri, TNI, Basarnas, relawan, bergerak semaksimal mungkin untuk mengevakuasi korban banjir. Baik itu menggunakan perahu, maupun truk. Bahkan, hujan deras sekitar 5 jam tidak hanya mengakibatkan banjir, namun juga tanah longsor.

"Kami mencatat, ada 8 titik longsor akibat hujan deras ini tadi. Semua relawan dikerahkan, membantu korban banjir dan longsor," kata Koordinator Relawan Info Taruna Samarinda (ITS), Joko Iswanto.

Banjir juga mulai merendam akses kawasan bisnis di Jalan Ahmad Yani I dan Jalan Ahmad Yani II. Kegiatan pertokoan, nyaris lumpuh. Sebab, air terus bergerak naik. Menilik pengalaman banjir besar Juni 2019 lalu, aktivitas ekonomi di kawasan itu tutup total selama hampir 2 pekan.

"Lama-lama Samarinda ini bisa tenggelam. Air kok cepat sekali naik, ditambah Sungai Karang Mumus benar-benar meluap. Banjir sekarang ini, hampir sama dengan Juni 2019," kata Amin (40), warga Gunung Lingai.

Untuk diketahui, banjir di 3 kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang dan Samarinda Ulu, merendam ribuan rumah warga di bulan Juni 2019 lalu. Tercatat, korban terdampak banjir 56 ribu jiwa, dan memaksa Pemkot menetapkan masa tanggap darurat 2 pekan. Banjir hingga 1,5 meter saat itu, melumpuhkan sebagian besar aktivitas ekonomi Samarinda.

Banjir kembali terulang di bulan Desember 2019. Tidak kurang 500 rumah terendam hingga 1 meter. Kedua banjir di tahun 2019 itu, disebabkan luapan DAS Karang Mumus, menyusul peningkatan debit Bendungan Benanga.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
Sungai Meluap, Sembilan Kecamatan di Cirebon Tiga Hari Teredam Banjir

Sungai Meluap, Sembilan Kecamatan di Cirebon Tiga Hari Teredam Banjir

Sembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.

Baca Selengkapnya
Daftar Lengkap Bangunan Rusak Terdampak Gempa Tuban

Daftar Lengkap Bangunan Rusak Terdampak Gempa Tuban

Gempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banjir Bandang Terjang 20 Ribu Rumah dan Rusak Fasilitas Umum di Muratara, Tinggi Air Capai 2 Meter

Banjir Bandang Terjang 20 Ribu Rumah dan Rusak Fasilitas Umum di Muratara, Tinggi Air Capai 2 Meter

Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.

Baca Selengkapnya
Banjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih

Banjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih

Banjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung

Baca Selengkapnya
Kini Miliki Hunian Mewah dengan Property yang Serba Wah, Intip Potret Perbandingan Kediaman Lama Sensen dan Lala Dulu dan Sekarang

Kini Miliki Hunian Mewah dengan Property yang Serba Wah, Intip Potret Perbandingan Kediaman Lama Sensen dan Lala Dulu dan Sekarang

Bukan tanpa alasan, baru-baru ini keduanya memamerkan rumah mewah mereka yang bernilai miliaran rupiah, sangat berbeda dari rumah mereka sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan

Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan

Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami

Baca Selengkapnya
Tinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget

Tinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget

Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya
Rumah Menteri di IKN Disebut Mewah, Menpan-RB: Justru Lebih Kecil Dibanding di Jakarta

Rumah Menteri di IKN Disebut Mewah, Menpan-RB: Justru Lebih Kecil Dibanding di Jakarta

Azwar Anas menuturkan tanah dan bangunan rumah menteri di IKN lebih kecil dibandingkan yang ada di Jakarta.

Baca Selengkapnya