Banjir Bandang Paniai Papua Dipicu Kondisi Tanah Labil dan Alih Fungsi Lahan
Merdeka.com - Bencana banjir bandang yang terjadi di Kampung Uwibutu-Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Jayapura, Papua dipicu kondisi tanah yang labil. Selain itu, alih fungsu lahan juga memicu terjadinya bencana meski diguyur hujan dalam waktu singkat.
Demikian yang ditemukan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura.
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre di Jayapura, Kamis, mengatakan dengan curah hujan 30 mm per 24 jam merupakan kategori hujan sedang, namun jika sudah 30 mm per jam masuk dalam kategori hujan sangat lebat sehingga dikhawatirkan menjadi pemicunya.
"Bagi Kabupaten Paniai sendiri, curah hujan bulanan diperkirakan berkisar antara 400-500 mm per bulan untuk tiga bulan ini yakni Januari, Februari dan Maret 2021 tapi sifat hujannya normal, jadi memang kebiasaan atau normalnya memang hujan tergolong cukup tinggi," katanya, Kamis (21/1).
Menurut Ezri, pada Selasa (19/1) sekitar pukul 19.30 Wit telah terjadi banjir bandang di Distrik Enarotali dan Madi, Kabupaten Paniai, di mana dari analisis sementara sinoptik hujan disebabkan oleh adanya awan Cumulonimbus yang bertahan cukup lama di Wilayah Enarotali.
"Hujan dengan intensitas tinggi dari pukul 18.30 Wit sampai dengan 19.30 Wit yakni 30.0 mm di mana berdasarkan streamline disebutkan adanya 'shearline' atau belokan angin yang mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menyebabkan cuaca buruk," ujarnya.
Dia menjelaskan nilai SOI +19.5 yang mengindikasikan adanya La Nina, MJO tidak aktif di wilayah Indonesia terutama bagian timur, kondisi terkini hujan ringan terpantau hingga jam 06.00 Wit.
"Kabupaten Paniai tidak masuk dalam wilayah zona musim, tidak memiliki musim, namun hujan di wilayah Paniai lebih dikontrol oleh kondisi orografis atau pegunungan," katanya lagi.
Dia menambahkan pengangkatan massa udara ke pegunungan berpotensi menyebabkan pertumbuhan awan hujan setiap hari.
Sebelumnya, terjadi banjir bandang di Kampung Uwibutu-Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai yang menyebabkan 73 rumah warga, kediaman bupati, kebun warga dan lainnya tergenang air pada Selasa (19/1) malam. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaFOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur
Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Bandara Bilorai di Sugapa Pascapenembakan KKB Papua
TNI mengungkapkan operasional bandara Bilorai, Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah masih belum normal usai penembakan KKB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaTerjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca Selengkapnya