Bali diguncang gempa 6,4 SR, peserta konferensi REAAA berhamburan

Merdeka.com - Kendati tidak berpotensi tsunami, namun gempa yang terjadi pukul 07.10 WITA sempat membuat kepanikan warga di pesisir pantai wilayah Nusa Dua Bali dan daerah lain di Bali.

Bahkan sejumlah peserta konferensi 15th Road Engineering Association of Asia and Australasia (REAAA) yang berada dalam gedung berhamburan keluar ruangan di BNDC Nusa Dua.

Gempa dengan kekuatan 6,4 SR tadi juga sempat membuat kerusakan kecil yang tercatat di berbagai daerah di Bali.

Dalam laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, terdata kerusakan seperti genteng berjatuhan hingga terlapor sebuah candi bentar di Pura Kehen Bangli terjadi keretakan dan beberapa bagian patah.

"Ada beberapa dampak dari gempa tadi. Tetapi tidak sampai kerusakan fatal dan nihil korban jiwa. Sejauh ini masih tetap terpantau," tegas Made Indra Kepala BPBD Bali, Rabu (22/3).

Informasi yang baru diterimanya dari Kalaksa BPBD, Kabupaten Jembrana, ada kerusakan kecil di dua desa di kecamatan Mendoyo. Terlapor kerusakan berupa beberapa atap genteng rumah warga berjatuhan.

Bahkan akibat gempa ini, hingga tapal batas desa Yeh Sumbul jadi miring. Sedangkan di Kabupaten Bangli, dilaporkan ada sedikit kerusakan di empat titik wilayah.

Kerusakan terjadi pada bagian atas Candi Bentar sisi Pura Kehen mengalami rusak, kerugian sekitar Rp 10 juta. Kemudian kerusakan tugu di Merajan Agung Puri Jehem Kecamatan Tembuku dan sebuah merajan lain milik warga.

Dipastikan suasana panik terasa di sejumlah sekolah dan gedung pasar. Terutama merek yang berada di lantai atas. Seperti halnya di pasar Kumbasari Denpasar, sejumlah pedagang dan pengunjung dikabarkan berteriak histeris dan berdesakan turun tangga.

"Hingga saat ini pendataan masih dilanjutkan di beberapa titik wilayah atau daerah terkait dampak gempa tadi," singkatnya.