Merdeka.com - Hikmah, bayi berumur 1 tahun 3 bulan yang menderita gizi buruk dan infeksi paru-paru menghembuskan napas terakhir di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), pagi tadi. Menurut keterangan ayah bayi Hikmah, Parjo, pelayanan di rumah sakit tersebut sangat buruk.

"Anak saya pas kritis suster dan dokter hanya menunggu. Pada akhirnya meninggal karena kurang perawatan dan gerakan para dokter," ujar Parjo di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Selasa (26/2),

Nora, warga yang menyelamatkan Hikmah menjelaskan bayi tersebut kadar oksigennya sempat diturunkan menjadi 2 liter per menit. Padahal sebelumnya Hikmah diberikan oksigen dengan 8 liter per menit.

"Saya marah dan protes kenapa diturunkan padahal kondisi kritis. Akhirnya baru dikembalikan ke delapan liter. Dan dari situ kondisi Hikmah sudah gelagapan tetapi tidak ditangani dengan baik," katanya.

Sebelumnya, bayi Hikmah mengembuskan napas terakhir di RSCM Jakarta. Hikmah yang menderita gizi buruk dan infeksi paru-paru, meninggal dunia karena penangan yang buruk dari pihak rumah sakit yang kekurangan neonatal intensive care unit (NICU).