Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Terisak Ceritakan Kondisi Putrinya: Hidup Saya Hancur

Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Terisak Ceritakan Kondisi Putrinya: Hidup Saya Hancur Sidang Kasus Tragedi Kanjuruhan. Erwin Yohanes

Merdeka.com - Devi Athok, ayah dari Natasya dan Naila, dua korban meninggal dunia akibat peristiwa tragedi Kanjuruhan, terisak-isak saat menceritakan kondisi dua buah hatinya itu. Dia mengaku, dunia tak lagi sama, lantaran dua putri dan mantan istrinya meninggal bersamaan dalam kondisi mengenaskan saat tragedi Kanjuruhan.

Devi bercerita, saat itu kedua putrinya tersebut diajak menonton pertandingan sepak bola oleh mantan istri beserta ayah tirinya di Stadion Kanjuruhan.

"Saya lagi kerja waktu itu, saya mau jemput anak saya, Natasya dan Naila beserta mantan istri saya Geby. Waktu itu update terakhir mereka berada di tribun 13 stadion Kanjuruhan. Nonton bersama ayah tirinya," kata Devi saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (24/1).

Di saat itu, Devi mengaku tiba-tiba mendapatkan kabar dari temannya kalau anaknya meninggal dunia. Dia mendapat kabar pertama jika sang anak Natasya meninggal di Tribun berdiri di area gate 13. Sedangkan anaknya yang kedua, Naila, dikabarkan tergeletak di VIP.

"Dapat kabar teman kalau anak saya meninggal. Waktu itu diberitahu 'anak sampean mas, si Tasya meninggal di tribun berdiri di area gate 13 itu," kata Devi menirukan perkataan temannya.

Dia menyebut, jika saat itu banyak suporter yang minta bantuan polisi namun tak digubris. Sehingga, dengan terpaksa sang anak diangkat sendiri dan dinaikkan ke dalam truk menuju rumah sakit.

"Saat itu saya ditelepon dan langsung berangkat (ke rumah sakit). Di jalanan banyak korban kayak kambing dibonceng," kata dia.

Kondisi Dua Korban

Ditanya jaksa soal kondisi anaknya, Devi bercerita jika dia menyaksikan wajah kedua anaknya sudah gosong dengan mulut mengeluarkan busa. Demikian juga wajah sang mantan istri yang disebutnya juga menghitam.

"Saya menyaksikan si Tasya itu gosong mukanya item (hitam) keluar busa. Waktu itu cuma Tasya si kakak. Enggak tahu si Naila. (Ternyata) wajahnya sudah berubah tidak mengenali. Terus anak-anak (suporter lain) bilang saya disuruh telepon anak saya nomor 1. Ditelepon enggak bisa. (Ternyata) Anak saya kondisinya sama. Lala (Naila) keluar busa sampai saya sedot bau amonia di baju," tandas dia.

Untuk kondisi sang mantan istri, disebutnya juga berwajah gosong, sama seperti kedua anaknya, sang mantan istri juga mengeluarkan busa dari mulutnya.

"Wajahnya enggak bisa dikenali hanya keluarga (yang bisa mengenali) dari bajunya saja. Bengkak kondisinya," tegas Devi.

Jaksa pun kembali bertanya, apakah terdapat luka memar pada sang anak.

Devi menjawab, pada saat memandikan kedua jenazah sang anak, dia memastikan tidak terdapat luka lebam pada tubuh kedua anaknya.

"Saya waktu itu memandikan bersama ibu saya dan kakak saya. Saya memandikan ujung rambut sampe kuku enggak ada lebam sedikitpun. Di leher kepala tidak ada sama sekali. Cuma di kepala sebelah kiri katanya kena proyektil gas air mata keluar busa terus dari mulut bau amonia dan hidung (tasya)," kata Devi.

"Naila saya mandikan juga tidak ada luka lebam. Bersih. Cuma dada hitam dan keluar busa dari hidung, mulut sama bau amoniak menyengat," tambahnya.

Dapat Ancaman

Devi Athok, ayah dari korban tragedi Kanjuruhan, Natasya dan Naila mengaku pernah mendapatkan ancaman dari seseorang yang dikenalnya sebagai anggota Polres Malang. Ancaman itu diakuinya berkaitan dengan proses autopsi kedua anaknya yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.

"Saya waktu itu sama pak Taufik dari Polda Jatim (bilang) katanya boleh menyaksikan (proses autopsi). Tapi ternyata tidak boleh," ungkap dia.

Dia menambahkan, saat mengusulkan agar jenazah kedua anaknya diautopsi, pada hari berikutnya dia mendapatkan ancaman dari seorang anggota Reskrim Polres Malang bernama Khoirul saat itu. Ancamannya, disebutkan jika dia tengah dicari polisi dari Polsek Kepanjen.

"Waktu itu pertama tanggal 10 oktober saya bilang pernyataan autopsi PH (Penasihat Hukum) saya. Itu tanggal 11-nya diancam dicari Polsek Kepanjen. Sampai sore harinya 'kamu kok berani mengajukan autopsi harusnya kan polisi yang minta bukan korban. Itu ke balik. (Yang mengatakan) Khoirul (anggota) Reskrim unit 3 Polres Malang," ujar dia.

Atas tragedi ini, Devi mengaku terpukul berat. Dia mengaku kehidupannya telah hancur karena ditinggal mati kedua anaknya. Dia juga mengaku telah ditemui Presiden Jokowi dan diberikan santunan.

"Ada dua amplop yang saya terima. Tapi sampai saat ini tidak pernah saya buka. Karena memang saya tidak butuh. Saya bilang ke pak Jokowi, saya minta keadilan, hukum oknum yang telah membunuh anak saya. Hidup saya sudah hancur," ungkap Devi sembari terisak.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Ayah di Aceh Utara Tega Perkosa Anak Tirinya Berusia 8 Tahun

Ayah di Aceh Utara Tega Perkosa Anak Tirinya Berusia 8 Tahun

Pengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda

Baca Selengkapnya
Ayah Tenggelam Usai Tolong Keluarga saat Perahu Terbalik, Istri Meninggal dan Anak Selamat

Ayah Tenggelam Usai Tolong Keluarga saat Perahu Terbalik, Istri Meninggal dan Anak Selamat

AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Anak Durhaka, Pukuli Ayah yang Sudah Pikun karena Sering Pergi Sendirian sampai Kadang Hilang

Anak Durhaka, Pukuli Ayah yang Sudah Pikun karena Sering Pergi Sendirian sampai Kadang Hilang

Si Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.

Baca Selengkapnya
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.

Baca Selengkapnya