Autopsi, Polisi Bongkar Makam Petani Kopi yang Diduga Tewas Diterkam Harimau
Merdeka.com - Dokter forensik dari Polda Sumatera Selatan melakukan autopsi terhadap jenazah Suhadi (sebelumnya tertulis Suwadi), petani kopi yang ditemukan tewas dengan kondisi tubuh rusak dan tak utuh lagi. Pria 57 tahun itu meninggal diduga akibat diterkam harimau Sumatera.
Kapolsek Mulak Ulu Lahat AKP Kasmini Dardah mengungkapkan, autopsi dilakukan di sekitar makam korban di Desa Pagar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Lahat, Sumsel, Senin (23/12). Petugas membongkar makam korban setelah dimakamkan kemarin sore.
"Ya, hari ini makam korban dibongkar untuk keperluan autopsi, dilakukan di sekitar makam," ungkap Kasmini saat dihubungi merdeka.com, Senin (23/12).
Dijelaskannya, autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya. Hal ini juga permintaan keluarga karena penasaran penyebabnya.
"Sejauh ini diduga karena harimau, tapi belum tahu. Makanya diautopsi biar terungkap," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, potongan tubuh Suhadi ditemukan di kebun kopi miliknya tak jauh dari kediamannya di Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Lahat, Minggu (22/12). Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya saat mengantar beras di kebun kopi tak jauh dari kampungnya, Minggu (22/12). Jasad korban tak lagi utuh dan sudah terpotong-potong dan terpisah di tempat berbeda, beberapa organ hilang.
Selama sepekan terakhir, korban menginap sendirian di kebun. Sambil memanen kopi, dia juga menunggu buah durian runtuh. Diduga saat itulah terjadi serangan harimau yang membuatnya tewas.
Pencarian Bagian Tubuh Dihentikan
Polisi dan warga menghentikan pencarian bagian tubuh Suhadi. Bagian tubuh yang didapat akan dimakamkan kembali bersama tubuh lain.
Kapolsek Mulak Ulu Lahat AKP Kasmini Dardah mengatakan, pencarian dihentikan karena kondisi di lapangan dan cuaca tak memungkinkan. Hal ini sangat membahayakan jiwa para pencari.
"Pencarian kita hentikan karena banyak pertimbangan," ungkap Kasmini, Senin (23/12).
Dijelaskannya, pencarian hari ini dilakukan hingga radius 300 meter dari TKP atau pondokan di kebun kopi korban. Tim menemukan beberapa bagian tulang, rahang, dan usus korban. Lokasinya terdapat di lima titik dengan jarak sekitar 50 meter.
Sementara pada penemuan pertama kali, ditemukan bagian tubuh korban seperti kaki, tangan, pinggul, dan kerangka kepala yang tak lengkap. Korban diduga tewas lebih dari 24 jam karena ditemukan belatung.
"Setelah diautopsi, bagian tubuh yang baru ditemukan akan dimakamkan di satu lobang bersama bagian tubuh sebelumnya," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaAyah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom mengungkapkan pelaku diamankan inisial M. Sedangkan, komplotannya masih buron
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaBerikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca Selengkapnya