Atikah, korban dimangsa buaya belum ditemukan
Merdeka.com - Atikah (63) korban yang dimangsa buaya belum juga ditemukan hingga Minggu sore (26/5). Pencarian korban selama dua hari sejak kejadian pada Sabtu (25/5) pukul 04.00 WIB dini hari, melibatkan warga dan kerabat korban dengan menyusuri tepian sungai Mentaya belum membuahkan hasil.
"Dalam pencarian juga melibatkan aparat kepolisian, tapi juga melibatkan paranormal, yakni pawang buaya. Harapan kami dengan adanya bantuan dari pawang buaya korban dapat dengan segera ditemukan," kata Sekretaris Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Zaki Mubarok di Sampit, Minggu.
Buaya muara di sungai Mentaya sering muncul ke permukaan dan menyerang warga. Sedikitnya sudah lima warga Desa Jaya Karet yang diserang. Dua di antaranya meninggal dunia dan tiga berhasil selamat.
Korban meninggal dunia pertama atas nama Agus Riyadi (12) dimangsa buaya saat mandi pagi pukul 06.00 WIB di sebuah rakit kayu atau lanting pada 8 Januari 2013 lalu dan tubuh Agus ditemukan warga dua jam setelah kejadian.
Dia mengatakan, korban meninggal kedua akibat serangan buaya adalah nenek Atikah yang dimangsa buaya saat mengambil air wudhu pukul 04.00 WIB di tepian sungai Mentaya belakang rumahnya.
Lokasi kejadian antara korban yang satu dengan lainnya tidak terlalu jauh, seperti tempat Agus diserang buaya dengan lokasi nenek Atikah hanya berjarak 300 meter saja.
Masyarakat dan aparat desa sebetulnya sudah sering meminta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan tindakan seperti menangkap dan memindahkan buaya tersebut ke tempat yang lebih aman.
Selama ini permintaan warga tersebut tidak pernah dikabulkan dan pihak BKSDA hanya memasang rambu berupa papan peringatan di beberapa tempat di tepian sungai Mentaya itu.
"Kami menginginkan buaya itu ditangkap dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman agar tidak mengganggu manusia lagi. Jika buaya itu tidak boleh kami bunuh seharusnya BKSDA memberikan solusi kepada warga," katanya dikutip antara.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Korban Kecelakaan di Banyumas, Bocah 8 Tahun Selamat Kini Sebatang Kara, Kehilangan Orang Tua dan Kakak
Kecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaKisah di Balik Bunyi Lesung Padi di Tanah Sunda saat Gerhana Bulan, Ternyata Ini Maknanya
Mengapa orang Sunda memukul lesung saat terjadi gerhana bulan? begini kisahnya
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik
Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.
Baca SelengkapnyaTak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaDahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya