Atasi masalah pupuk, Ganjar dirikan distributor di bawah Perusda
Merdeka.com - Untuk mengatasi kelangkaan, keterlambatan dan persoalan distribusi pupuk yang selalu bermasalah di Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendirikan unit pendistribusian pupuk di wilayah Jawa Tengah sendiri.
Unit tersebut berada di bawah Perusahaan Daerah (Perusda) PT Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT). Unit Perusda tersebut akan mulai beroperasi pada awal tahun ini.
"PT CMJT menambah satu unit yang bertugas sebagai pengendali distribusi pupuk bersubsidi di Jateng. Saat ini CMJT sudah bekerja sama dengan dua produsen yakni PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan PT Petrokimia Gresik. Untuk langkah awal sudah mendapat wilayah distribusi di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Pekalongan. Prinsipnya kami ingin membuat sistem pengelolaan pupuk yang benar untuk mencapai enam tepat. Yakni jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu," kata Ganjar Pranowo saat ditemui wartawan di Kantor Gubernuran Pemprov Jateng Jumat (9/1).
Ganjar menjelaskan Perusda ini akan mendistribusikan semua jenis pupuk bersubsidi. Diantaranya jenis Urea, jenis ZA, jenis SP-36, dan jenis NPK. Untuk harga, tidak ada perbedaan dari distributor lainnya.
"Sistem yang benar-benar bisa melayani kebutuhan petani. Sistemnya, pupuk didistribusi ke pengecer yang sudah ada untuk disalurkan ke petani. Saya gemes saja dengan kondisi pengelolaan pupuk, banyak penyelundupan dan sebagainya. Kalau kita bisa membantu petani kenapa tidak, sekaligus menjadi contoh berbisnis dengan cara benar," tuturnya.
Direktur Utama PT CMJT Sayuti, mengatakan dua kabupaten menjadi percontohan distribusi pupuk. Jika sistem dan sumber daya manusia siap, akan dikembangkan ke 35 kabupaten dan kota.
"Targetnya pada 2016 nanti, Pak Gubernur meminta semua kabupaten sudah tercover. Dalam operasionalnya, divisi ini akan bersinergi dengan kartu petani. Maka data jumlah petani, kuota, jenis, dan waktu distribusi disesuaikan dengan kebutuhan lapangan," katanya.
Direktur Umum dan Keuangan PT CMJT Agung Rohmadi yang menjadi kepala divisi menambahkan, divisinya bersifat sosio-bisnis. Artinya kegiatan bisnis yang lebih mengedepankan pelayanan masyarakat.
"Prinsipnya, perusahaan tidak melakukan investasi, namun lebih sebagai pengendali. Dalam operasional, pihaknya akan memanfaatkan aset-aset Pemprov yang mangkrak di sejumlah daerah untuk digunakan sebagai gudang. Karena kalau perhitungan bisnis, tidak feasible. Jadi sifatnya sosio-bisnis, pelayanan kepada masyarakat," paparnya.
Agung mengungkapkan, untuk memaksimalkan aset mangkrak jugalah, saat ini sedang mengajukan pengalihan wilayah distribusi dari Kabupaten Pekalongan ke daerah lain. Sebab Pemprov tak punya aset mangkrak di sana. Aset yang bisa digunakan yakni di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purwokerto, Kabupaten Klaten, Kabupaten Tegal, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Jepara.
"Sarana angkut kami sudah punya. Kalau semua lancar, sudah bisa beroperasi pada musim tanam kedua sekitar Februari-Maret tahun ini," ungkapnya.
Selain pupuk, pihaknya juga akan berkontribusi untuk meningkatkan produksi kedelai dan jagung. Bekerja sama dengan Perhutani, PT CMJT akan mengajak Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menanam kedelai dan jagung di lahan milik Perhutani.
"Petani akan mendapat pendampingan, mulai persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pemasaran. Langkah awal kami siapkan Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Banyumas. Targetnya, produksi kedelai meningkat dengan perluasan area tanam," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaBagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polusi udara tinggi bisa membuat banyak kotoran tersaring di hidung dan menjadi upil.
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaSeluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaProduk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.
Baca SelengkapnyaPenutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya TPA Piyungan selalu over capacity dan kini dipastikan tidak bisa menampung sampah lagi
Baca Selengkapnya