Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Atasi masalah pupuk, Ganjar dirikan distributor di bawah Perusda

Atasi masalah pupuk, Ganjar dirikan distributor di bawah Perusda Distribusi Pupuk. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Untuk mengatasi kelangkaan, keterlambatan dan persoalan distribusi pupuk yang selalu bermasalah di Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendirikan unit pendistribusian pupuk di wilayah Jawa Tengah sendiri.

Unit tersebut berada di bawah Perusahaan Daerah (Perusda) PT Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT). Unit Perusda tersebut akan mulai beroperasi pada awal tahun ini.

"PT CMJT menambah satu unit yang bertugas sebagai pengendali distribusi pupuk bersubsidi di Jateng. Saat ini CMJT sudah bekerja sama dengan dua produsen yakni PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan PT Petrokimia Gresik. Untuk langkah awal sudah mendapat wilayah distribusi di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Pekalongan. Prinsipnya kami ingin membuat sistem pengelolaan pupuk yang benar untuk mencapai enam tepat. Yakni jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu," kata Ganjar Pranowo saat ditemui wartawan di Kantor Gubernuran Pemprov Jateng Jumat (9/1).

Ganjar menjelaskan Perusda ini akan mendistribusikan semua jenis pupuk bersubsidi. Diantaranya jenis Urea, jenis ZA, jenis SP-36, dan jenis NPK. Untuk harga, tidak ada perbedaan dari distributor lainnya.

"Sistem yang benar-benar bisa melayani kebutuhan petani. Sistemnya, pupuk didistribusi ke pengecer yang sudah ada untuk disalurkan ke petani. Saya gemes saja dengan kondisi pengelolaan pupuk, banyak penyelundupan dan sebagainya. Kalau kita bisa membantu petani kenapa tidak, sekaligus menjadi contoh berbisnis dengan cara benar," tuturnya.

Direktur Utama PT CMJT Sayuti, mengatakan dua kabupaten menjadi percontohan distribusi pupuk. Jika sistem dan sumber daya manusia siap, akan dikembangkan ke 35 kabupaten dan kota.

"Targetnya pada 2016 nanti, Pak Gubernur meminta semua kabupaten sudah tercover. Dalam operasionalnya, divisi ini akan bersinergi dengan kartu petani. Maka data jumlah petani, kuota, jenis, dan waktu distribusi disesuaikan dengan kebutuhan lapangan," katanya.

Direktur Umum dan Keuangan PT CMJT Agung Rohmadi yang menjadi kepala divisi menambahkan, divisinya bersifat sosio-bisnis. Artinya kegiatan bisnis yang lebih mengedepankan pelayanan masyarakat.

"Prinsipnya, perusahaan tidak melakukan investasi, namun lebih sebagai pengendali. Dalam operasional, pihaknya akan memanfaatkan aset-aset Pemprov yang mangkrak di sejumlah daerah untuk digunakan sebagai gudang. Karena kalau perhitungan bisnis, tidak feasible. Jadi sifatnya sosio-bisnis, pelayanan kepada masyarakat," paparnya.

Agung mengungkapkan, untuk memaksimalkan aset mangkrak jugalah, saat ini sedang mengajukan pengalihan wilayah distribusi dari Kabupaten Pekalongan ke daerah lain. Sebab Pemprov tak punya aset mangkrak di sana. Aset yang bisa digunakan yakni di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purwokerto, Kabupaten Klaten, Kabupaten Tegal, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Jepara.

"Sarana angkut kami sudah punya. Kalau semua lancar, sudah bisa beroperasi pada musim tanam kedua sekitar Februari-Maret tahun ini," ungkapnya.

Selain pupuk, pihaknya juga akan berkontribusi untuk meningkatkan produksi kedelai dan jagung. Bekerja sama dengan Perhutani, PT CMJT akan mengajak Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menanam kedelai dan jagung di lahan milik Perhutani.

"Petani akan mendapat pendampingan, mulai persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pemasaran. Langkah awal kami siapkan Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Banyumas. Targetnya, produksi kedelai meningkat dengan perluasan area tanam," ujarnya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jaga Ketahanan Pangan, 1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024
Jaga Ketahanan Pangan, 1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024

Di sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.

Baca Selengkapnya
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari

Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu

Baca Selengkapnya
Penampakan Gurun Pasir Disulap jadi Sawah, Padi Tumbuh Subur Dikelola Warganya
Penampakan Gurun Pasir Disulap jadi Sawah, Padi Tumbuh Subur Dikelola Warganya

Bagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengapa Produksi Upil Meningkat pada Saat Polusi Udara Tinggi?
Mengapa Produksi Upil Meningkat pada Saat Polusi Udara Tinggi?

Polusi udara tinggi bisa membuat banyak kotoran tersaring di hidung dan menjadi upil.

Baca Selengkapnya
Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya
Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya

Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.

Baca Selengkapnya
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya

Produk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Perusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal

Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.

Baca Selengkapnya
Resmi Ditutup Permanen, Ini Sejarah TPA Piyungan yang Telah Beroperasi sejak 1996
Resmi Ditutup Permanen, Ini Sejarah TPA Piyungan yang Telah Beroperasi sejak 1996

Setiap harinya TPA Piyungan selalu over capacity dan kini dipastikan tidak bisa menampung sampah lagi

Baca Selengkapnya