Merdeka.com - Keberadaan majelis dzikir dan shalawat diyakini berkontribusi bagi terciptanya kerukunan di tengah masyarakat. Selain karena tradisi baik yang diwariskan oleh para guru dan ulama, keberadaan majelis-majelis akan menjadi tali pengikat persaudaraan di antara umat Islam.

Demikian diungkapkan Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Senin (30/1) malam saat menghadiri "Gebyar Sholawat dan Doa bersama untuk Jawa Timur Guyub dan Rukun." Acara ini juga dihadiri para anggota Asosiasi Para Gus (Asparagus) se-Jawa Timur.

Secara berkelakar, calon gubernur koalisi PKB, PDIP, PKS dan Gerindra ini menyapa para putra kiai dan ulama ini dengan sebutan Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI).

"Ini masalah rahmat dan ridha Allah. Hadir di majelis ini amat terasa suasana guyup rukun saling bersama saling peduli. Tak ingin pisah antara kita. Suasana kebersamaan yang luar biasa," ujar Gus Ipul.

Mengaji bareng ©2018 Merdeka.com

Dalam kesempatan ini Gus Ipul mengutip kisah ketika Allah SWT ingin bolak balik bumi. Tetapi kiamat itu ditunda karena ada 3 kelompok. "Pertama, masih banyak yang mau datang ke masjid untuk salat itikaf dan berdoa," kata Gus Ipul.

"Kedua, orang yang menahan diri untuk tidak saling caci. Hindari konflik. Jadi kebersamaan kita akan jadi energi untuk persatuan. Ketiga ; masih ada yang bangun malam untuk salat tahajjud," jelasnya.

Gus dan Ning, lanjut Gus Ipul, telah mengajak umat untuk menciptakan kebersamaan. Acara-acara seperti ini ikut memberikan kontribusi dalam masyarakat untuk ketenteraman dan ketenangan masyarakat. Banyak majelis shalawat dan dzikir di Jatim yang ikut bantu terciptanya suasana yang kondusif di tengah masyarakat,"katanya.