Merdeka.com - Penangkapan tukang tusuk sate karena hina Joko Widodo saat pilpres lalu menjadi perbincangan netizen. Mereka ramai-ramai mengkritik polisi, dan meminta Muhammad Arsad dibebaskan.

Di twitter muncul hastag #SaveTukang Sate yang dibuat oleh masyarakat. Bahkan pagi ini, Kamis (30/10), hastag tersebut sudah menjadi Trending Topic.

"Soeharto menangkap "Aktifis" SBY menangkap "Teroris". Jokowi menangkap "tukang sate" (=| #SaveTukangSate," kicau pemilik akun @TitaaaKW.

"Entahlah mungkin pejabat lelah ngambil uang rakyat, dan sekarang sedang mengemban misi memenjarakan rakyat #SaveTukangSate," tulis @Mahsanuzzayn.

Namun di balik itu ada juga yang mendukung langkah Polri. Perbuatan Arsad dinilai penghinaan sehingga pantas dihukum.

"Peduli wong cilik tapi nyiduk wong cilik yg nyindir sedikit, bukannya sindiran itu bs d jadikan sbg masukan @jokowi_do2 #savetukangsate," kicau @dcmtwentysix.

"Heboh #SaveTukangSate.. Itu pelajaran buat dia supaya lebih bijak memberikan kritik atau saran walaupun di jejaring sosial."

Mursidah, ibu Arsyad berharap bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan Mursidah pun siap sujud dan mencium kaki orang nomor satu di Indonesia untuk memohon maaf dan membebaskan anaknya.

"Saya mohon ketemu Pak Jokowi. Saya minta maaf pak, maafin anak saya. Anak saya nggak tahu apa-apa, saya siap sujud minta maaf di kaki Pak Jokowi. Saya mohon pak, anak saya nggak tau apa-apa," kata Mursidah.

Arsad dibekuk pada 23 Oktober lalu di rumahnya Kramatjati, Ciracas, Jakarta Timur. Arsad atau biasa disapa Iman mengunggah gambar telanjang hasil editan berwajah Jokowi di Facebook.