Aplikasi 'LawanCovid19' Bantu Pemerintah Mendata Penyebaran Virus Corona
Merdeka.com - Wabah Covid-19 di Indonesia masih belum menunjukkan gejala pelambatan. Apalagi bila melihat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah sejak pertama kali diumumkan di awal Maret, bahkan setelah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.
Alih-alih menurun, pertambahan jumlah kasus positif per harinya masih di angka ratusan. Begitu pula dengan pertambahan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang makin besar. Belum lagi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang angkanya tidak diketahui namun diyakini jumlahnya sangat banyak dan sangat berpotensi menularkan orang lain.
Melihat urgensi yang terjadi, dalam rangka membantu pemerintah, gerakan 'Kita Lawan Covid 19' bersama Inovator 4.0 berinisiatif menciptakan aplikasi bernama 'Lawan Covid FC19S'.
"Aplikasi ini gratis, tinggal akses Google Playstore, dan install," kata DR. Connie Rahakundini Bakrie selaku founder dan inisiator Kita Lawan Covid 19, dalam rilis resmi yang dikirim bersamaan dengan peluncuran aplikasi ini di Google Playstore, Senin (18/5) pagi.
Salah satu ide yang mendasari pembuatan aplikasi ini adalah memungkinkan masyarakat mendeteksi dan menghentikan penyebaran, meski negara kita mengalami keterbatasan test kit dan alat uji lainnya.
Berbekal aplikasi Lawan Covid FC19S, masyarakat dari Sabang sampai Merauke mampu secara mandiri membantu Gugus Tugas meredam penyebaran penyakit yang sudah merebut banyak nyawa ini.
Semakin banyak orang yang mengakses dan menggunakan aplikasi ini, diharapkan bisa mengumpulkan data mengenai penderita, PDP, ODP, bahkan orang tanpa gejala (OTG) yang selengkap-lengkapnya. Sehingga ke depannya, aplikasi ini bisa membantu pemerintah membuat kurva epidemi yang akurat dan bisa membuat kebijakan yang lebih tepat.
Lebih lanjut, Connie menjelaskan bahwa 'Kita Lawan Covid-19' adalah gerakan masyarakat yang ingin andil dalam memerangi pandemi ini di Indonesia. Aplikasi Lawan Covid FC19S sendiri dikembangkan oleh anak negeri yang tergabung dalam Inovator 4.0 Indonesia.
Install Aplikasi di Playstore
Cara menggunakan aplikasi Lawan Covid FC19S cukup mudah. Bisa dengan mencari aplikasi tersebut di Google Playstore, dengan nama "LawanCovid19". Atau mendaftar di situs www.kitalawancovid19.com. Dari situ, aplikasi Lawan Covid FC19S bisa diunduh dan diinstal di ponsel pintar kita.
Setelah diinstall, pengguna cukup memasukkan data tentang suhu tubuh dan menjawab beberapa pertanyaan penting dengan model ya dan tidak. Dengan artificial intelligence yang tertanam di dalam Lawan Covid FC19S, aplikasi akan langsung menunjukkan status kedaruratan kita.
Jika berada di zona merah (risiko tinggi) aplikasi akan langsung menghubungkan pengguna ke nomor darurat (Kemenkes 119, BNPB 117 dan 102). Jika berada di zona kuning aplikasi akan langsung menyarankan pengguna untuk pergi ke RS rujukan. Selain itu, aplikasi juga akan memberi saran agar pengguna dapat tetap tenang bila berada di Zona Hijau. "Intinya, bahwa hanya dengan sedikit tindakan dari kita, sudah membantu mencegah penyebaran dan bisa menyelamatkan nyawa," kata Connie lagi.
Lebih lanjut, ia ingin agar masyarakat secara mandiri membantu dirinya sendiri, lingkungan, sesama, dan juga pemerintah. "Covid-19 bukan semata masalah kesehatan tetapi dalam skala masif dan jangka panjang akan berimbas pada masalah terkait ekonomi, politik, sosial dan utamanya ketahanan nasional kita," kata Connie.
Budiman Sudjatmiko, Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia pun mendukung peluncuran aplikasi Lawan Covid FC19S. "Aplikasi Lawan Covid FC19S adalah aplikasi yang akan memberi panduan bagi siapa pun tentang kesehatan dirinya dan keselamatan masyarakat di sekelilingnya," kata Budiman.
Budiman menambahkan bahwa wabah Covid-19 akan lebih cepat dan efektif diatasi jika seluruh pihak memiliki kepedulian dan bergerak bersama. Mulai dari pemerintah pusat dan daerah, tenaga kesehatan, peneliti, pelaku usaha, relawan hingga komunitas masyarakat. "Pemanfaatan teknologi digital dalam bentuk aplikasi Lawan Covid FC19S ini merupakan bentuk kontribusi komunitas masyarakat, dalam hal ini gerakan Kita Lawan Covid-19 bersama Inovator 4.0 Indonesia," sambungnya lagi.
Lebih lanjut lagi, panduan dalam aplikasi ini akan menjadi cara hidup normal baru, atau cara agar kita bisa bertahan dan selamat di masa pandemi Covid-19. "Aplikasi ini mengajarkan pada kita hidup disiplin karena risikonya adalah keselamatan diri dan lingkungan," ujar Budiman.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya