Merdeka.com - Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo memastikan jika sumber kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung berdasarkan adanya nyala api terbuka dan bukan karena arus pendek. Hal ini diketahui usai Bareskrim Polri melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Mengenai pernyataan tersebut, lalu apa yang dimaksud dengan nyala api terbuka? Berdasarkan penelusuran merdeka.com, istilah dari nyala api terbuka itu yakni penggunaan api terbuka di daerah berbahaya atau terdapat bahan yang mudah menyala sering dapat menjadi sumber penyebab terjadinya kebakaran seperti penggelasan, dapur api dan lain-lain.

Selain itu, sumber potensi penyebab kebakaran itu bisa terjadi karena permukaan panas, Pesawat/instalasi pemanas, pengering, oven apabila tidak terkendali atau kontak dengan bahan hingga mencapai suhu penyalaan dapat menyebabkan kebakaran.

Sumber potensi penyebab kebakaran juga bisa terjadi karena adanya gesekan mekanis. Akibat gerakan secara mekanis seperti pada peralatan yang bergerak bila tidak diberi pelumasan secara teratur dapat menimbulkan panas. Bunga api mekanis atau gram bubutan atau gerinda dapat menjadi sumber nyala bila kontak dengan bahan mudah terbakar. Hal ini semuanya seperti yang dijelaskan dalam artikel merulalia.wordpress.com.

Selain itu, dalam salah satu artikel lainnya yakni Teknik Mesin menyebutkan jika nyala api terbuka itu seperti nyala api kompor, pemanas, lampu minyak serta api rokok. Api pembakaran sampah, dan sebagainya.

Api terbuka tersebut bila memang diperlukan harus dijauhkan dari bahan yang mudah terbakar. Sumber penyalaan yang lain, benda membara, bunga api, petir, reaksi eksoterm, timbulnya bara api juga terjadi karena gesekan benda dalam waktu relatif lama, atau terjadi hubungan singkat rangkaian listrik. Namun, Kabareskim belum mengungkap nyala api terbuka yang hanguskan gedung utama kejagung berasal dari mana.

Api Berasal dari Lantai 6

Listyo menyebut, api yang berasal dari lantai 6 Kantor Biro Kepegawaian Kejagung itu dengan cepat merambat karena adanya sejumlah bahan yang mudah terbakar. Bahkan, ditemukan jeriken berisi cairan.

"Yang dipercepat adanya beberapa cairan yang mengandung senyawa hidrokarbon dan kondisi gedung yang disekat oleh bahan yang mudah terbakar," jelas dia.

Lebih lanjut, penyidik kini sedang mendalami sejumlah saksi yang diketahui berada dekat dengan titik awal sumber api kebakaran Kejagung.

"Pada saat kejadian kita dapati juga ada beberapa orang-orang yang ada di lantai 6 Biro Kepegawaian yang saat itu sedang melaksanakan renovasi sehingga itu yang menjadi salah satu yang kami dalami," tegas Listyo.