Apa Itu Gempa Intraslab?
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa bumi magnitudo 5,8 yang mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, bukan megathrust. Melainkan gempa intraslab atau Benioff.
“Gempa Sukabumi akibat adanya deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Kamis (8/12).
Simulator tsunami InaTEWS, Gian Ginanjar menjelaskan apa itu gempa intraslab. Dia menyebut, gempa intraslab merupakan gempa yang dirasakan secara merata. Biasanya, sumber gempa intraslab berada di bagian dalam dari zona subduksi.
Gempa intraslab umumnya disebabkan karena lempeng samudra yang menunjam mengalami pecah, retak atau patah. Salah satunya, disebabkan karena proses dehidrasi batuan di dalam bumi.
Menurut Ginanjar, gempa intraslab berbeda dengan megathrust. Gempa intraslab memiliki karakteristik getaran yang merata dan lokasi sumber yang relatif dalam, tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Selain itu, intraslab cenderung tidak diikuti dengan gempa susulan.
Kondisi ini disebabkan karena lempeng samudra bersifat lebih liat sehingga mudah kembali pada posisi awal. Berbeda dengan megathrust yang melibatkan sesar-sesar kecil yang dangkal sehingga lebih sering diikuti gempa susulan yang kekuatannya lebih kecil.
Intraslab Lebih Merusak
Ginanjar mengatakan, gempa intraslab lebih berpotensi merusak karena lokasi episenternya lebih mendekati daratan dan pusat populasi. Dia mengambil contoh gempa Banten dengan magnitudo 6,9.
Gempa tersebut melepaskan 337 kiloton TNT energi sebagai gelombang seismik, setara dengan 16,9 kali lipat bom nuklir Nagasaki. Gempa tersebut disebabkan oleh patahnya bagian kerak bumi seluas 40 x 17,5 kilometer persegi.
Pada area seluas itu terjadi pergeseran mendatar sebesar rata-rata 130 cm dengan pergeseran maksimum 170 cm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Washington pada 2016, mekanisme gempa intraslab memiliki periode kejadian yang lebih singkat.
Artinya lebih sering terjadi dibandingkan dengan megathrust dan memiliki energi seismik yang lebih besar. Demikian dikutip dari situs geologi.co.id.
Gempa 5,8 Sukabumi
Gempa bumi dengan magnitudo 5,8 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (8/12) pukul 07.50 WIB. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi kali ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sementara episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,09° LS ; 106,95° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Jawa Barat pada kedalaman 122 km. BMKG memastikan gempa tak berpotensi tsunami. Hingga pukul 08.15 WIB, terjadi satu kali gempa susulan di Sukabumi dengan magnitudo 3,0.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Rancaekek dengan skala intensitas IV MMI. Skala tersebut menunjukkan getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian di daerah Cianjur, Lembang, Bogor, Bandung, Pangandaran, Padalarang, Pamoyanan, dan Sumedang dengan skala intensitas III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan truk berlalu.
Getaran juga terasa di daerah Cisolok, Sumur, Sukabumi, Jakarta, Garut, Bekasi, dan Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Hipertermia dan Gejalanya, Peningkatan Suhu Tubuh di Atas Normal
Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem pendingin tubuh.
Baca SelengkapnyaPenyebab Mata Lelah dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui
Gejala mata lelah termasuk mata kering, iritasi, sensasi terbakar, dan bahkan sakit kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Cara Mengatasi Rasa Lapar di Tengah Malam, Cegah Gendut dari Sebelum Tidur
Munculnya rasa lapar di tengah malam bisa sangat mengganggu dan bisa dihindari dengan berbagai cara.
Baca SelengkapnyaPenyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya
Penyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.
Baca SelengkapnyaPenyebab Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ketahui Cara Mengatasinya
Sakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Batu Empedu dan Gejalanya, Jangan Diabaikan
Batu empedu adalah potongan bahan padat yang terbentuk di kantong empedu, organ kecil di bawah hati Anda. Batu ini bisa menyumbat saluran empedu.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Mata Lelah, Ketahui Langkah Pencegahannya
Cara mengatasi mata lelah bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Mata Sakit saat Berkedip, Ketahui Cara Mengatasinya
Mata sakit saat berkedip bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca Selengkapnya