Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antisipasi Gelombang Ketiga Covid, Epidemiolog Ingatkan Prokes Bukan Jaminan

Antisipasi Gelombang Ketiga Covid, Epidemiolog Ingatkan Prokes Bukan Jaminan Masker. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat diminta tidak terlalu cepat merayakan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Rencana untuk menggelar acara yang mengumpulkan banyak orang sebaiknya dihindari, mengingat Indonesia masih dalam bayang bayang terjadinya gelombang ke tiga lonjakan kasus Covid-19.

Seperti diketahui, Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) mendukung Pengurus Besar Nahdlatul Nahdlatul Ulamat (PBNU) untuk menggelar Muktamar ke-34 NU pada tahun 2021. Alasannya karena muktamar penting untuk segera dilaksanakan setelah tertunda hampir satu tahun akibat pandemi Covid-19.

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, masyarakat dan pemerintah harus hati-hati dalam menanggapi penurunan kasus Covid-19 saat ini. Sebab, sampai saat ini vaksinasi yang telah dijalankan belum melebihi 50 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Untuk itu, dia mengimbau agar kegiatan yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus.

“Protokol kesehatan (dalam satu acara) bukan barang ajaib dan bukan jaminan. Terbentuk protokol kesehatan itu akan berfungsi efektif ketika data-data atau indikator ideologinya memang sudah kuat, seperti 3T sudah diperkuat baru protokol kesehatan itu kuat. Kalau masih sekedarnya protokol mu bagus juga ya tetep ada risiko besar terjadi lonjakan,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/9).

Dia mencontohkan terjadinya lonjakan saat pembelajaran tatap muka (PTM) digelar. Ini menjadi salah satu yang membuktikan bahaya gelombang ketiga Covid-19 masih akan terjadi di Indonesia. Kondisi ini semakin rumit lantaran sudah dibukanya tempat-tempat umum, seperti mal dan bioskop, untuk masyarakat.

“Gelombang ketiga itu sangat bisa karena apa cakupan vaksinasi kita masih belum lebih dari setengah populasi yang lengkap, kemudian juga diancam dengan varian baru ancam juga dengan tidak meratanya 3T kita kombinasi nya jadi buruk,” jelasnya.

Dicky mengingatkan, kondisi setiap daerah untuk menerapkan standar aman dari Covid-19 tidak bisa digeneralisir. Terlebih kemampuan dan kemauan setiap daerah untuk melakukan tracing, testing dan tracking berbeda beda. Sehingga tetap harus membatasi kegiatan yang tidak perlu.

“Pelonggaran pembukaan atau aktivitas apa pun itu bukan tanda aman,” tutupnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya