Antisipasi Covid-19 Varian Kraken, KKP Soekarno-Hatta Kembali Perketat Prokes
Merdeka.com - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta, kembali memperketat protokol kesehatan (prokes) seluruh penumpang moda transportasi udara melalui Bandara Soekarno-Hatta. Pengetatan itu menyusul temuan kasus Covid-19 XXB 1.5 Kraken pada warga asal Pamulang, Kota Tangerang Selatan, sepulang menjalankan ibadah umrah.
"Kami berkoordinasi dengan Dinkes Tangsel untuk melakukan surveilen epidemiologi melakukan tracing terhadap penumpang," kata Kepala KKP Kelas I Soetta Naning Nugraheni dikonfirmasi Kamis (2/2).
Tentunya, sesuai prosedur yang ditetapkan pihaknya juga melakukan pelacakan dan tes yang ditindaklanjuti Dinas Kesehatan Kota Tangsel. "Karena dia (terinfeksi) sudah berada di masyarakat," jelasnya.
Naning juga menegaskan bahwa pengetatan juga dilakukan dengan menganalisa para protokol kesehatan penumpang datang dan pergi. "Jadi pas mereka begitu masuk itu kan ada namanya scan barcode PeduliLindungi. Kalau kodenya warna hijau, dia langsung jalan, lalu dilakukan termoscaner dan pengawasan petugas," ucapnya.
Kemudian jika menunjukkan suhu 37,5 derajat maka akan didampingi ke klinik KKP untuk dilakukan analisis dokter pemeriksaan validasi. Apabila hasilnya mengarah Covid-19, nanti langsung diambil swab antigen dan PCR.
"Jadi penumpang yang lewat dilihat. Apakah kelihatan letih, lesu atau batuk dan sebagainya, tapi suhunya enggak tinggi. Nanti petugas kami juga mengadvokasi orang itu untuk pergi ke klinik dilakukan validasi oleh dokter," jelas dia.
Naning menegaskan, protokol kesehatan masih mengacu pada SE 24/25 Tahun 2022 tentang Pelaku Perjalanan yang diterbitkan Satgas Covid-19.
"Jadi gini, sekarang ini yang kita acu itu masih SE 24 dan SE 25 untuk pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang diterbitkan Satgas Covid-19 nasional," ucap dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan adanya temuan kasus Covid-19 subvarian Kraken kedua yang teridentifikasi di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaPenyebab kecelakaan tragis di KM 58 Jakarta-Cikampek terungkap. Salah satunya, sopir minibus Gran Max bekerja melebihi waktu.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi masih terus dilakukan. Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya