Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anji dan Hadi Pranoto Dipolisikan Terkait Video Obat Covid-19

Anji dan Hadi Pranoto Dipolisikan Terkait Video Obat Covid-19 Hadi Pranoto. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Pengakuan Profesor Hadi Pranoto menemukan antibodi Covid-19 berbuntut panjang. Dia dilaporkan Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid atas tuduhan menyebarkan berita bohong ke Polda Metro Jaya.

Selain Hadi Pranoto, Muannas juga melaporkan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji. Mantan vokalis Band Drive itu dipolisikan lantaran dinilai turut menyebarkan berita bohong terkait obat Covid-19 diklaim Hadi dalam wawancara khusus di saluran Youtube milik Anji.

"Kami datang untuk melapor ke kepolisian di SPKT Polda Metro Jaya berkaitan dengan dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong oleh akun channel YouTube milik Anji," kata Muannas Alaidid, di , Senin (3/8) malam.

Laporan diterima polisi dengan nomor LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ dengan pelapor atas nama Muannas sendiri, dan terlapor atas nama Hadi Pranoto dan pemilik akun YouTube Duniamanji. Untuk pasal yang dilaporkan yakni terkait tindak pidana bidang ITE atau menyebarkan.

"Dua-duanya (kita laporkan). Pertama Anji karena sebagai pemilik akun yang menyebarkan, dan Hadi Pranoto yang menyatakan berita bohong itu," ujar dia.

Menurut Muannas, konten Anji memuat soal kabar penemuan obat Virus Corona atau Covid-19. Bahkan, ia menilai narasumber dalam YouTube itu sendiri disebut sudah ditentang oleh banyak pihak.

"Yang menjadi persoalan bahwa konten itu ditentang, pendapat yang disampaikan oleh si profesor itu ditentang, pertama adalah menyangkut tentang SWAB dan rapid test. Dikatakan di situ dia punya metode dan uji yang jauh lebih efektif dengan yang dia namakan digital teknologi, itu biayanya cukup Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu," beber Muannas.

Dia menilai video tersebut merugikan banyak pihak. Sebab Kementerian Kesehatan (Menkes) menilai penemuan tersebut tidak jelas.

"Dia menyebut ada penemuan obat, IDI sendiri sudah melakukan bantahan bahwa kalau obat harus dilakukan uji klinik, itu sudah dibantah bahwa tidak ada uji klinik soal itu. Bahkan Menkes menegaskan bahwa penemuan itu dianggap tidak jelas. Ini kan artinya sudah menyebarkan berita bohong yang kemudian bisa menimbulkan keresahan dan sangat kontraproduktif," pungkas Muannas.

Klaim Obat Pencegahan Covid-19

Sosok Hadi Pranoto memjadi tenar saat penyanyi Anji mempublikasikan sebuah wawancara di channel YouTube miliknya, dengan orang yang memperkenalkan dirinya sebagai pakar mikrobiologi itu. Hadi mengklaim sudah menemukan herbal virus corona covid-19.

Anji memberi judul video yang tayang pada 31 Juli 2020 itu: 'BISA KEMBALI NORMAL❓OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1)'. Dalam video berdurasi 35 menit 51 detik itu, Hadi Pranoto mengklaim dirinya sudah menemukan obat herbal yang dinamai Antibodi Covid-19.

Begini narasi pembuka yang ada di video tersebut:

"Sekarang saya bersama orang-orang yang mungkin paling dicari di seluruh dunia saat ini, Professor Hadi Pranoto. Professor adalah yang menciptakan serum antibodi covid-19 itu obat untuk covid-19?" kata Anji.

"Ya, obat untuk covid-19. Bisa menyembuhkan dan bisa mencegahkan. Kalau vaksin itu disuntikkan, tapi kalau ini diminum," ujar Hadi Pranoto membalas salam pembuka Anji.

Video yang diunggah Anji pada 31 Juli lalu ini sudah dihapus oleh pihak Youtube pada hari ini. Dalam video berjudul ‘Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!’ Anji mengatakan bahwa profil Hadi Pranoto memang sulit ditemukan di internet. Padahal kata Anji, Hadi sudah menemukan antibodi Covid-19 yang ia sebut sudah digunakan di Wisma Atlet Kemayoran.

"Nama Prof. Hadi Pranoto sulit sekali di cari di internet. Ada tapi sedikit sekali. Padahal sejak bulan Mei beliau sudah menemukan Antibodi Covid-19 ini," kata Anji dalam video tersebut.

Hadi Pranoto Bukan Anggota IDI

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan penelitian terkait vaksin Covid-19 sejauh ini hanya dilakukan ahli mikrobiologi Profesor Amin Soebandrio. Penelitian vaksin itu dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang diketua Profesor Amin Soebandrio bekerja sama dengan Kemenristekdikti dan Bio Farma dalam mengembangkan vaksin merah putih.

"Setahu saya Prof Amin (yang sedang melakukan penelitian vaksin Covid-19) Saya tidak tahu Hadi Pranoto,” ujar Daeng saat dihubungi merdeka.com, Senin (3/8).

Menurut Daeng, Hadi Pranoto bukan anggota IDI. Hal itu diketahui setelah dicek data base anggota IDI.

"Betul. Tidak ada nama tersebut," ujar dia.

Dia pun menyerahkan kasus ini kepada kepolisian karena Hadi dinilai sudah membohongi publik.

"Iya kan diusut oleh kepolisian. Saya kira seperti itu, memang yang berwenang adalah penegak hukum," kata Daeng.

Dari penelusuran merdeka.com, Hadi Pranoto tercatat dalam website Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam website pddikti.kemdikbud.go.id tertulis bahwa Hadi merupakan dosen tetap dan aktif Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur.

Hadi mengaku bahwa dia merupakan ahli mikrobiologi, namun dalam website tersebut, Hadi merupakan dosen mata kuliah agroteknologi. Yang mana agroteknologi merupakan jurusan di fakultas pertanian.

Di riwayat pendidikannya, Hadi menyelesaikan kuliah S3-nya dan menyandang gelar Dokter dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2013. Sebelumnya, ia menyelesaikan gelar sarjananya di Universitas Muhammadiyah Malang dan mendapatkan gelar S2 di tahun 2001 dari Universitas Mulawarman.

Tempat ia mengajar saat ini. Sudah 15 tahun Hadi mengajar di Universitas Mulawarman. Namun sayangnya, dari begitu lengkapnya data riwayat pendidikan dan riwayat mengajar seseorang atas nama Hadi Pranoto dalam website tersebut, tidak tercantum foto diri seorang Hadi Pranoto.

Profesor Amin Soebandrio selaku ahli mikrobiologi yang sedang melakukan penelitian vaksin Covid-19 tidak ingin mengomentari hal ini lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa keterangan dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) sudah cukup jelas dan mewakili pendapatnya.

"Terkait hal itu, untuk sementara ini bisa lihat statement yang dikeluarkan oleh Kemenristek/ BRIN ya,” ujar Amin saat dihubungi merdeka.com, Senin (3/8).

Pemerintah Ingatkan Masyarakat Tak Mudah Percaya Klaim Obat Herbal Sembuhkan Covid-19

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) pun meminta publik untuk berhati-hati dengan obat tersebut.

"Masyarakat kami himbau agar berhati-hati terkait produk herbal yang belum terbukti kebenarannya untuk dicek ke sumber resmi terpercaya seperti Kemenkes atau BPOM," kata Ali Ghufron Mukti, Staf Ahli Menristek Bidang Infrastruktur sekaligus Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 dalam keterangannya.

Menurut Ali, setiap klaim yang disebutkan harus melewati kaidah penelitian yang benar dan melakukan uji klinis sesuai protokol yang disetujui oleh BPOM.

Masyarakat juga diminta lebih waspada lagi bilama ada pihak yang mengklaim menemukan obat untuk mencegah Covid-19. Terlebih lagi klaim tersebut tak dikeluarkan oleh institusi yang berwenag seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan lembaga lainnya.

"Mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan isu yang menyebutkan bahwa telah ditemukan obat herbal untuk pencegahan COVID-19 apabila bukan dikeluarkan secara resmi atau dibenarkan oleh instansi terkait seperti BPOM, Kemenkes, Kemenristek/BRIN atau kementerian/lembaga pemerintah lainnya, terima kasih," pungkasnya.

Video Anji Bersama Hadi Pranoto Dianggap Beri Rasa Aman Palsu

Video yang ditayangkan penyanyi Anji tentang Hadi Pranoto yang mengklaim sebagai profesor dan penemu herbal covid-19 menjadi viral. Masyarkat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyebut video tersebut sudah menganggu penanganan covid-19.

Video viral berisi klaim Hadi Pranoto, yang mengaku seorang profesor menemukan obat penyembuh covid-19 menimbulkan kegaduhan publik. Video tersebut dinilai mengandung informasi sesat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Namun video itu sudah ditonton oleh ratusan ribu orang dalam waktu singkat. Peristiwa ini menambah deretan informasi bohong, yang oleh WHO disebut sebagai infodemi. Infodemimewarnai publik Indonesia selama pandemi.

"Infodemi berdampak buruk bagi masyarakat, mengganggu upaya penanganan pandemi. Butuh keseriusan bersama untuk menangkalnya,” kata Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho, seperti tercantum dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.

Berbagai hoaks dan teori konspirasi, menurut Septiaji, sangat merugikan banyak pihak. Seperti teori konspirasi rumah sakit dan dokter meng-covid-19-kan pasien sebagai lahan bisnis. Sehingga terjadi beberapa insiden penarikan jenazah paksa, hingga intimidasi tenaga medis di beberapa daerah.

Video Anji bersama Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor pencipta obat covid-19 adalah salah satu konten berisi klaim meragukan hingga disebut Mafindo sesat.

"Ini (video Anji dengan Hadi Pranoto) bisa membahayakan publik dan memberi rasa aman yang palsu, dan dapat berbalik menjadi kelengahan masyarakat akan bahaya penyebarannya," ujar Septiaji.

"Masyarakat yang termakan informasi tersebut bisa kemudian menolak protokol pencegahan dan pengobatan yang dibuat oleh pemerintah. Mereka memilih obat alternatif yang ditawarkan dalam video itu (video Anji dengan Hadi Pranoto)," kata Septiaji menambahkan.

Mafindo mencatat ada 12 klaim sesat dan membahayakan publik dalam video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto. Di antaranya terkait klaim obat buatannya sudah menyembuhkan ribuanorang dengan dua atau tiga hari pemakaian. Ada juga klaim bahwa vaksin justru merusak organ tubuh.

"Klaim lainnya masker tidak bisa mencegah penularan COVID19. Berbagai klaim tersebutsangat berbahaya bagi publik, sehingga kami mendukung PB IDI yang meminta kepolisian turuntangan."

Baik Kemendikbud maupun IDI menyatakan keraguan atas titel profesor bagi Hadi Pranoto. Namun berbagai klaimnya telanjur viral karena dimuat di kanal Youtube Anji dengan subscriber 3.6 jutaorang.

"Sangat disayangkan sebuah kanal digital dengan jangkauan yang besar namun ikutmenyebarkan informasi yang berpotensi membahayakan masyarakat. Di tengah keprihatinan karena kasus positif COVID19 yang terus naik di Indonesia, seharusnya seorang figur publik memberikan teladan dengan berbagi informasi benar. Mengajak masyarakat mengikuti protokol kesehatan, bukan malah ikut menyebarkan informasi yang menyesatkan,” sambung Septiaji.

Sejak akhir Januari hingga awal Agustus 2020 ini Mafindo, mencatat 544 hoaks covid-19. "Bahkan hingga teori konspirasi terkait agama. Seperti bahwa covid-19 adalah sebuah cara untukmenghancurkan umat agama tertentu dengan membuat umatnya tidak kembali ke sekolah danmendapatkan pendidikan agama."

Isu hoaks dan teori konspirasi di seputar vaksin juga berpotensi membuat masyarakat menolak program vaksinasi jika nanti vaksin sudah tersedia. Dikhawatirkan hoaks juga berperan menurunkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

DPR Nilai Penyebaran Informasi Salah Adalah Penyesatan

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay, merespons video yang diunggah musisi Anji di saluran Youtube-nya. Dalam video itu, Anji mewawancarai seorang yang diklaim sebagai dokter dan ahli mikrobiologi bernama Hadi Pranoto yang telah menemukan obat virus corona atau Covid-19.

Saleh mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan dan menerima informasi seputar covid-19. Pasalnya, informasi merupakan salah satu kunci penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona. Jika informasi yang diberikan salah, akan banyak orang yang terkena dampaknya.

"Karena ini menyangkut keahlian khusus, orang yang berbicara mestinya adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan terkait virus. Kalau semua orang boleh bicara, informasinya akan simpang siur. Bahkan, antara satu dengan yang lain bisa saling tumpang tindih," kata Saleh, Senin (3/8).

Melihat hal ini, Saleh meminta pemerintah berdiri di barisan depan dalam memberikan dan menyaring berbagai informasi yang berserakan di media sosial. Kemudian, meluruskan infromasi yang salah lewat tim juru bicara Covid-19 untuk memberikan informasi valid.

Saleh menuturkan, setiap orang dilarang menyebarkan informasi keliru secara sengaja. Apalagi, informasi yang disebarkan itu bertujuan agar membuat orang lain salah. Atau, informasi tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan sepihak dari pemberi informasi.

"Penyebaran informasi yang salah adalah penyesatan. Tindakan seperti ini tentu tidak bisa ditolerir. Jika nyata-nyata merugikan kepentingan umum, harus ada tindakan hukum yang tegas. Saya kira banyak klausul hukum yang bisa diterapkan terkait hal itu," ujarnya.

Politisi PAN itu menambahkan, di tengah situasi Covid-19 sekarang, banyak masyarakat yang gelisah dan terkadang mudah menerima informasi yang belum terverifikasi. Untuk itu, masyarakat juga tidak boleh ikut menyebarkan informasi salah dan tidak bertanggung jawab.

"Harus saling jaga. Saling mengingatkan. Musuhnya adalah covid-19. Semua harus bekerjasama untuk melawannya," pungkasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Hasto PDIP Usul Komandan TNI & Polri Tes Kebohongan Usai Viral Rekaman Menangkan Prabowo

VIDEO: Hasto PDIP Usul Komandan TNI & Polri Tes Kebohongan Usai Viral Rekaman Menangkan Prabowo

Hasto meminta agar pejabat-pejabat tersebut melakukan tes kebohongan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Gregetan Lawan Anies Soal 'Selatan Selatan', Ganjar Ikutan Bahas Baterai di Debat

VIDEO: Prabowo Gregetan Lawan Anies Soal 'Selatan Selatan', Ganjar Ikutan Bahas Baterai di Debat

Debat Capres-Cawapres ketiga digelar dengan tema berbeda pada Minggu, 7 Januari 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: AHY Tak Tertarik Bahas Hak Angket: Suara Prabowo Berjarak, Tak Perlu Diributkan!

VIDEO: AHY Tak Tertarik Bahas Hak Angket: Suara Prabowo Berjarak, Tak Perlu Diributkan!

AHY mengaku tidak tertarik dengan hak angket karena Pemilu sudah berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Ini Ucapan Jokowi yang Dikutip Anies Soal Prabowo Punya Lahan 340 Ribu Hektar

VIDEO: Ini Ucapan Jokowi yang Dikutip Anies Soal Prabowo Punya Lahan 340 Ribu Hektar

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir kekayaan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto di debat capres pada Minggu malam kemarin.

Baca Selengkapnya
Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penjelasan Hasto PDIP Viral Video Megawati dan Jokowi Bertemu saat Lebaran

VIDEO: Penjelasan Hasto PDIP Viral Video Megawati dan Jokowi Bertemu saat Lebaran

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi penjelasan mengenai viral video pertemuan Jokowi dengan Ketum Megawati saat Lebaran 2024

Baca Selengkapnya
Janji Baru Prabowo-Gibran: Hapus Utang Petani dan Nelayan

Janji Baru Prabowo-Gibran: Hapus Utang Petani dan Nelayan

Adik kandung Prabowo Subianto itu mengatakan, program baru ini dicanangkan setelah timnya beberapa kali bertemu nelayan dan petani.

Baca Selengkapnya
Kubu Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Komunikasi Kubu Ganjar Dengan Anies

Kubu Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Komunikasi Kubu Ganjar Dengan Anies

Hasan tetap menitik beratkan jika pemilih bukan seperti uang yang bisa langsung dipindahkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Paparan Visi Misi, Anies & Ganjar Tajam Serang Prabowo Soal Pertahanan

VIDEO: Paparan Visi Misi, Anies & Ganjar Tajam Serang Prabowo Soal Pertahanan

Debat Capres-Cawapres ketiga digelar dengan tema berbeda pada Minggu, 7 Januari 2024

Baca Selengkapnya