Angka Perceraian di PN Medan Naik 15-20 Persen di Masa Pandemi
Merdeka.com - Perkara perceraian di Pengadilan Negeri (PN) Medan terus meningkat. Hingga pertengahan 2020 peningkatannya sudah terdata antara 15-20 persen.
"Tahun ini hingga Agustus 2020 perkara perceraian di PN Medan sudah mencapai 275 perkara," kata Humas PN Medan, Immanuel Tarigan, Rabu (26/8).
Sejumlah faktor menjadi alasan perceraian. "Faktor perceraian karena faktor ekonomi dan kurang harmonis dalam hubungan rumah tangga," kata Humas Pengadilan Negeri Medan, Immanuel Tarigan.
Namun, Immanuel tidak dapat memastikan apakah peningkatan perkara perceraian ini berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang tengah melanda. Namun, waktunya memang bersamaan dengan penyebaran wabah yang turut memengaruhi kondisi ekonomi masyarakat.
Dia pun memaparkan, perkara perceraian di PN Medan memang terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2018 terdata 404 perkara perceraian di PN Medan. Tahun lalu, 2019, jumlahnya meningkat menjadi 460 perkara perceraian. Angkanya diperkirakan meningkat pada tahun ini, karena hingga Agustus jumlahnya sudah mencapai 275 perkara.
Immanuel mengatakan, hakim tetap berupaya memediasi pasangan suami-istri yang ingin bercerai. "Namun karena sudah ketidaksesuaian maka pasangan tersebut setuju untuk berpisah," tutup Immanuel.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaKondisi telinga berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera fisik, infeksi, atau gangguan dalam saluran pendengaran.
Baca SelengkapnyaMentan menyebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya