Anggota pansus janji revisi UU terorisme rampung November 2017
Merdeka.com - Pasca tragedi bom bunuh diri di Kampung Melayu pekan lalu, anggota Pansus Revisi UU Terorisme Bobby Adhityo Rizaldi berjanji mempercepat pembahasan revisi UU nomor 15 tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme. Bobby menyebut Pansus berupaya membahas sejumlah Daftar Inventaris Masalah (DIM) yang menyangkut deteksi dini dan pencegahan aksi terorisme. Pembahasan RUU ini ditargetkan bisa rampung sebelum November 2017.
"Kami ingin UU ini diselesaikan sehingga bisa memperkuat upaya deteksi dini dan pencegahan aksi teroris, tapi juga tetap tidak melanggar HAM," kata Bobby saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (29/5).
Pembahasan RUU Terorisme kini telah masuk tahap sinkronisasi dan harmonisasi beberapa hal teknis. Semisal, definisi terorisme, batas waktu penanganan pencegahan menjadi 30 hari hingga tupoksi serta kewenangan BNPT.
"Contoh, definisi terorisme yang tidak ada sebelumnya, dimana diseluruh dunia ternyata berbeda-beda. Lantas pasal mengenai penahanan preventif dari 7 menjadi 30 hari, ramai diberitakan publik 'bakal' melanggar HAM. Lantas bila anak-anak terlibat teroris apakah merefer ke UU Sistem peradilan Anak 2012 atau lex specialist," terangnya.
Politisi Partai Golkar ini menuturkan, sejak pemerintah menyampaikan draf DIM, pansus telah mengundang sejumlah stakeholder untuk melakukan kajian-kajian. Tujuannya agar UU Terorisme baru itu bisa efektif tanpa mengurangi rasa keadilan dan tetap terlindungi HAM.
"Pansus menggelar kajian dengan mengundang banyak stakeholder, mengunjungi semua gugus tugas penindakan teroris, setelah itu, masing-masing poksi (fraksi) mempelajari, dan memberikan posisi politik nya dalam DIM, yang tentunya berbeda-beda," ujar Bobby.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnya28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024
Kusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima Geram Isu Netralitas TNI Selalu Muncul Setiap Pemilu
Moeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca Selengkapnya