Anggota DPR Marah Temukan WN China Bekerja di Pabrik di Purwakarta
Merdeka.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi geram menemukan Warga Negara Asing (WNA) asal China bekerja menjadi pencatat keluar masuk barang dan mobil di sebuah pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.
Kejadian itu bermula, saat Dedi Mulyadi menemui warga Kecamatan Sukasari, yang hutan bambunya dibabat oleh orang mengaku memiliki izin perhutanan sosial untuk dijadikan kebun pisang.
Di perjalanan, Dedi melihat sebuah truk semen besar yang melintas. Rupanya truk tersebut menuju ke pabrik hebel yang berada di jalur Maracang-Babakan Cikao. Akhirnya, ia menuju ke pabrik tersebut untuk meminta penjelasan.
Sesampainya di sana, Dedi bertemu dengan dua orang pria penjaga yang bertugas mencatat keluar masuk barang dan mobil. Salah satu pria tersebut rupanya seorang WN China yang mengaku bernama Lauchen.
WNA tersebut terlihat tidak bisa menjawab pertanyaan Dedi yang menanyakan siapa penanggung jawab perusahaan. Ia mengaku hanya tahu bahwa bosnya bernama Tayo yang juga seorang WN China sedang pulang ke negara asalnya.
"Saya enggak tahu," ucap WNA yang tidak fasih berbahasa Indonesia itu, dalam siaran pers yang dikirim Dedi Mulyadi, Jumat (13/9).
Sementara itu, pria lainnya yang bekerja di tempat tersebut membenarkan jika Lauchen adalah seorang WN China bertugas mencatat keluar masuk barang dan mobil atau biasa disebut DO.
"DO langsung sama WNA? Tidak ada orang Indonesia yang bisa DO?" tanya Dedi Mulyadi.
"Ada DO yang orang Indonesia juga tapi shift pagi-siang. Kalau dia (WNA China) malam," kata pria rekan WNA itu.
©2021 Merdeka.com/istimewaKarena tak mendapat penjelasan mengenai perusahaan tersebut, Dedi pun langsung meninggalkan lokasi untuk melanjutkan perjalanan menemui warga di Kecamatan Sukasari.
Dalam perjalanan, Dedi menelepon seorang pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purwakarta untuk memberikan saran atas apa yang menjadi temuannya. Salah satunya ia menyarankan agar pemerintah tegas melarang truk bertonase besar melintas jalan tersebut.
"Saya sarankan larang melintas atau perusahaan buat jalan sendiri. Karena pemerintah rugi membuat dan merawat jalan untuk masyarakat, malah dirusak oleh satu perusahaan. Coba hitung saja berapa pajak yang dibayar mereka apakah seimbang dengan kerusakan jalan dan polusinya? Sungguh tidak seimbang. Sayang sudah bangun jalan untuk kepentingan publik malah rusak oleh satu perusahaan," ujar Dedi.
Selain itu, Dedi juga menelepon Kepala Disnakertrans Kabupaten Purwakarta Titov Firman untuk menanyakan apakah boleh dan lazim seorang WNA bekerja menjadi petugas pencatat keluar masuk barang dan mobil di sebuah perusahaan.
"Boleh enggak sih TKA tugasnya jadi tukang ngecek barang bukan jadi tenaga kerja terampil. Tidak bisa ngomong Bahasa Indonesia lagi," tanya Dedi.
"Enggak, Pak," jawab Titov.
Meski begitu, Titov mengaku akan menindaklanjuti laporan Dedi Mulyadi agar terdapat kejelasan mengenai WNA China yang bekerja di pabrik hebel tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMomen Manis Prabowo Disambut Gadis Kecil di China, Reaksi Menhan Curi Perhatian
Momen kunjungan Prabowo Subianto ke China ramai jadi sorotan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaGerindra Pertimbangkan Pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani Maju Pilwakot Surabaya
Ahmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca Selengkapnya