Merdeka.com - Sidang lanjutan mantan bendahara umum Partai Demokrat M Nazaruddin dalam kasus menerima suap untuk memuluskan proyek PT Duta Graha Indonesia dan PT Nindya Karya kembali digelar. Dalam sidang lanjutan kali ini JPU KPK menghadirkan Mantan anggota DPR Fraksi Demokrat, Angelina Sondakh sebagai saksi Nazaruddin.

Angie, sapaan Angelina, mengaku tidak tahu dengan Mindo Rossalina Manulang, yang belakangan diketahui sebagai anak buah dari Nazarudin.

"Saya tidak mengenalnya, saya baru tahu itu bawahan Nazarudin setelah saya sendiri tersandung dalam kasus tersebut," ujarnya di ruang sidang Tipikor Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/1).

lanjut, Angie juga menambahkan sebagian bawahan Nazarudin di komisi X DPR RI hanya mengerjakan perintah dari bosnya. Dia juga membenarkan, selama bertugas di banggar tersebut ia sering bertemu dengan Mindo Rossalina Manulang.

"Sesuai perintah Nazarudin, Rosa yang saya tahu mewakili pekerjaan yang dilakukan oleh Nazarudin, termasuk meminta proyek dalam badan anggaran," bebernya.

Selama di dalam badan anggaran tersebut, dia mengurusi kurang lebih 16 proyek di Kementerian Pendidikan Nasional. "16 Proyek tersebut hanya lima hingga enam proyek yang disetujui oleh Kemendiknas.Selebihnya ditolak, karena dianggap tidak layak oleh kementerian tersebut," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, mantan anak buah Nazaruddin, Mindo Rossalina Manulang sudah dihadirkan dalam sidang Nazaruddin.

Mindo Rosalina Manulang menyebut mantan anggota DPR Komisi V DPR Marwan Jafar pernah menerima uang dari Permai Grup. Saat ini Marwan menjabat sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

"Ada (Marwan terima fee) tapi tidak lewat saya, lewat kepala badan waktu itu. (Fee terkait proyek) di Kementerian Perhubungan," ungkapnya setelah memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kemayoran, Rabu (16/12).

Lalu eks anak buah Nazaruddin ini juga tak menampik jika banyak anggota DPR yang menerima fee dari PT Permai Grup. Fee itu diduga kuat sebagai jasa mengarahkan untuk anggaran proyek yang dikerjakan Permai Grup.

"Yang Komisi VIII, Komisi X, Komisi V," ungkap Rosa.

Namun, Rosa enggan membeberkan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Dia berjanji akan membeberkan terkait hal tersebut dalam persidangan. "Nanti kalau sidang ya," tandasnya.