Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak Korban NII 90 Persen Kembali Ikrar Setia NKRI

Anak Korban NII 90 Persen Kembali Ikrar Setia NKRI Anak Korban NII. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan anak korban pembaiatan Negara Islam Indonesia (NII) di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali berikrar setia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebelumnya, anak tersebut diketahui menyebut pemerintah Indonesia 'thogut' hasil dari cuci otak pelaku pembaitan NII.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, Wahyudijaya mengatakan bahwa puluhan anak yang ikrar setia kembali ke NKRI adalah 90 persen dari total anak yang dicuci otaknya. Para anak itu, sebelumnya diketahui mendapatkan pendampingan dari terapi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Ikrar setia dilakukan Jumat (29/10) kemarin di Gedung Islamic Center, Kecamatan Garut Kota. Dalam kegiatan itu juga hadir BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan juga KPAI," kata Wahyudijaya, Sabtu (30/10).

Wahyudijaya mengungkapkan bahwa setelah terungkapnya puluhan anak yang masuk NII, Pemerintah Kabupaten Garut, BNPT, dan KPAI terlibat aktif melakukan penanganan. Untuk BNPT, bahkan secara khusus terjun ke lapangan untuk mencegah paham radikal di masyarakat.

Sementara itu, Direktur Pencegahan Terorisme BNPT, Brigjen Pol Akhmad Nurwahid kepada wartawan menyebut bahwa kaum radikal kanan di masyarakat memang kerap berteriak paling benar dibanding yang lainnya. Kelompok mereka pun kemudian tidak jarang menjadi bibit radikalisme.

Menyikapi persoalan tersebut, menurutnya diperlukan regulasi yang fundamental karena mengingat saat ini baru ada undang-undang nomor 27 tahun 1999 yang merupakan Tap MPRS tahun 1966 tentang larangan terhadap ideologi komunisme.

"Makanya kalo ada yang teriak-teriak khilafah terus teriak-teriak ganti sistem, kita belum bisa berbuat apa-apa (karena) baru ada regulasi bagi yang kaum ekstrimis kiri. Untuk yang ekstrimis kanan belum ada, biasanya mengatasnamakan agama," sebut Akmad.

Terkait kegiatan NII di Sukamentri, BNPT menilai bahwa apa yang dilakukan kelompok tersebut adalah virus yang masuk indeks potensi radikalisme di Indonesia. Hasil survey menunjukan bahwa ada sekitar 12,2 persen warga yang terpapar virus tersebut.

"Indikatornya sudah anti pancasila dan pro khilafah itu satu. Kemudian ia juga intoleran dan eklusif. Nah yang ke tiga ia juga anti budaya dan anti kearifan lokal, membenci memvonis kafir, bidah, dan lainya," ungkapnya.

Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto menyebut bahwa puluhan anak yang terpapar NIi 90 persen pulih sehingga mereka mau mengucap setia NKRI. Tidak hanya itu saja, menurutnya juga mereka sudah kembali seperti anak seusianya.

"Terapi sudah beberapa kali dilakukan. Yang terpapar sudah terus inten diterapi di rumah aman, tinggal tahapan akhir terapi agar mereka benar-benar seperi anak seusianya," singkatnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Pukuli Wartawan karena Pemberitaan, Komandan TNI AL Dicopot

Anak Buah Pukuli Wartawan karena Pemberitaan, Komandan TNI AL Dicopot

TNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TKN Ingatkan Parpol Pengusung Ganjar dan Anies Gabung Koalisi Ikut Aturan Main Prabowo-Gibran

TKN Ingatkan Parpol Pengusung Ganjar dan Anies Gabung Koalisi Ikut Aturan Main Prabowo-Gibran

TKN tidak mempermasalahkan apabila parpol pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD menolak tawaran gabung koalisi.

Baca Selengkapnya
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur

Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur

Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Ingatkan Anak Muda Jangan Terlena Politik Indentitas Janjikan 'Tiket Surga'

TKN Prabowo-Gibran Ingatkan Anak Muda Jangan Terlena Politik Indentitas Janjikan 'Tiket Surga'

Arief menilai, pendekatan kampanye riang gembira lebih efektif daripada kampanye politik identitas.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Bikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali

Bikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali

Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.

Baca Selengkapnya