Anak-anak Rumah Baca Pos Kamling Banyuwangi Belajar Konservasi Belut
Merdeka.com - Belut menjadi indikator kebersihan air dan keseimbangan ekosistem persawahan. Penggunaan pestisida berlebihan, penangkapan belut dengan setrum dan potasium menjadi perhatian warga Puri Brawijaya Permai, Kelurahan Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi.
Eris Utomo (45), warga Puri Brawijaya yang mendirikan rumah baca Pos Kamling di lingkungannya, mengajak puluhan Anak-anak untuk mengenal habitat belut dan melepasliarkan 500 ekor belut ke areal persawahan.
"Belut-belut tersebut merupakan hasil tangkapan warga yang tidak ramah lingkungan dengan menggunakan setrum dan potasium. Belut yang diambil berukuran besar, sedangkan yang kecil dibuang," kata Eris usai melepaskan 500 belut bersama Anak-anak, Minggu (20/9).
Sebelum dilepaskan ke habitatnya, belut sudah dikarantina selama 3 bulan untuk memastikan kondisinya sudah pulih. Rumah baca Pos Kamling bersama Anak-anak melakukan karantina terhadap belut di sebuah tong bekas yang diisi lumpur.
"Selama belut dikarantina, Anak anak secara bergantian memeliharanya. Belut itu menjadi sarana belajar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan pentingnya belut bagi pertanian," katanya.
Eris mengatakan, belut salah satu jenis ikan air tawar yang bisa menjadi indikator kebersihan lingkungan, jika belut tidak ada di sawah maka kemungkinan lingkungan di sekitarnya sudah rusak.
"Harapannya dengan melibatkan Anak-anak menyelamatkan belut, selain untuk edukasi, juga mengkampanyekan model penangkapan yang ramah lingkungan," ujarnya.
Rumah baca Pos Kamling didirikan Eris dengan memanfaatkan pos penjagaan warga untuk ruang bertemu, belajar sambil bermain. Sebelumnya, kata Eris, Anak-anak sudah pernah melepaskan belut ke sawah saat melihat kondisi belut yang diselamatkan sudah kembali sehat.
"Ini sudah sering kami kami lakukan, ada sekitar 700 ekor belut yang dilepaskan ke perairan sawah di sekitar kami," ujarnya.
Kegiatan melepaskan belut dimulai dengan aktivitas Anak-anak menangkap belut di tong karantina yang berisi lumpur. Anak-anak tampak gembira saat bekerjasama menangkap belut yang licin. Usai ditangkap, belut kemudian dipindahkan ke kantong plastik berisi air sebelum dilepaskan ke perairan sawah.
"Susah menangkapnya, tapi senang bisa melepas belut ke sawah. Melihat belut masuk ke dalam lumpur sawah," ujar Kayla, salah satu anak yang belajar di rumah baca Pos Kamling Banyuwangi.
Kontributor: Mohammad Ulil Albab
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaBerkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampakan Rumah Berumur 206 Tahun di Rembang, Sudut-Sudut Ruangannya Bikin Penasaran
Siapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaPria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah
Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMelihat dari Dekat Bledug Anak Kesongo Blora, Terbentuk dari Tekanan Perut Bumi
Bukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya