Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amien Rais Cerita Penyiksaan Aparat Era Orde Baru

Amien Rais Cerita Penyiksaan Aparat Era Orde Baru Amien Rais. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pendiri Partai Ummat, Amien Rais menyoroti tradisi penyiksaan di kalangan aparat Indonesia. Menurut dia, praktik penyiksaan di kalangan aparat begitu kentara. Dia menjelaskan sejumlah pengalaman yang pernah ia dengan soal praktik penyiksaan tersebut.

"Saya punya dua pengalaman, yang pertama pengalaman Insinyur Syahirul Alim. Waktu Orde Baru itu keluar dari dalam penjara, kemudian enggak sampai sebulan meninggal dunia," kata Amien dalam sebuah unggahan video di kanal Youtube pribadinya yang dikutip pada Senin (14/12).

Ketika dirinya mendatangi Syahirul, menurut Amien, ilmuwan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menawarkan Amien apakah mau melihat bekas penyiksaan yang dirinya alami.

Spontan Syahirul langsung menyingsingkan sarungnya hingga ke lutut. "Kemudian betisnya itu sudah tidak seperti betis lagi, sudah remuk," katanya.

Syahirul, kata Amien, pernah sesekali bertanya kepada aparat yang menyiksanya, "bung kenapa anda menyiksa saya?”. Pertanyaan itu lantas dijawab oleh si penyiksa dengan permintaan maaf karena ia hanya tengah menjalankan tugas.

"Maaf ya pak ya, ini yang nyuruh atasan saya," jelas Mantan Ketua MPR RI itu mengisahkan pengalaman Syahirul.

Penyiksaan juga pernah dialami oleh Haryanto Taslam. Disebutkan Amien, ia pernah ditahan selama beberapa hari karena mengoreksi rezim Orde Baru.

"Dia mengatakan Pak Amien dua minggu saya enggak bisa tidur karena hanya tiga jam saya tidak diganggu dengan radio yang sangat keras. Cuma antara jam 1 sampai jam 4, tapi sisanya betul-betul telinga saya dikerahkan dengan radio yang sangat keras sekali di kamar itu," bebernya.

Hal ini diperparah lagi dengan sorotan lampu yang begitu terang menyinari ruangan sempit Haryanto Taslam ditahan.

"Ini terjadi di negara Pancasila yang sila keduanya 'Kemanusian yang Adil dan Beradab' sekarang menjadi kemanusiaan yang tidak adil atau zalim dan biadab," tegasnya.

Di Rutan Guntur

Amien Rais juga pernah mendengar cerita dari Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali yang terciduk dalam kasus korupsi penyelenggaraan haji. Kala itu, begitu ditangkap Suryadharma Ali langsung ditahan di Rutan Guntur, Jakarta.

"Saya dimasukin ke bilik satu setengah kali satu setengah meter yang tidak mungkin saya bisa tiduran selama tiga hari dan kemudian tanpa AC, panas sekali. Dia mengatakan tidak berlebihan loh Pak Amien," kata Amien menirukan ucapan Suryadharma Ali.

Saking panasnya, kata Amien, rekannya itu semalam bisa menggunakan handuk hingga tiga kali.

"Ini mungkin dalam teknik torture ya, jadi bukan dipukuli tetapi dibuat betul-betul tidak manusiawi sehingga mengalami mental breakdown dan nanti apa pun yang ditanya harus sesuai karena nanti kalau tidak akan diulangi lagi penyiksaan mental itu," katanya.

Tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) itu berpesan, agar jangan sampai seorang tersangka mengalami penyiksaan yang di luar nalar kemanusiaan tersebut.

"Seorang warga Indonesia siapa pun, apa pun agamanya, sukunya, partainya jangan sampai disiksa seperti itu karena sang penyiksa itu andai kata anakku atau aku sendiri dibegitukan apa kira-kira mau?" tanya Amien.

Hal itu merupakan respons Amien Rais soal dugaan aparat yang melakukan penyiksaan terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang menurut keterangan polisi terbunuh karena baku tembakau dengan aparat.

"Saya mengharap nanti tatkala akan ada sidang tentang musnahnya para syuhada kita ini betul-betul kita segenap rakyat Indonesia yang masih punya perhatian untuk tegaknya keadilan di negeri kita ini dengan segala macam cara, kita minta transparansi, betul-betul kita minta keadilan. Karena kalau tidak yang zalim sekarang ini mungkin bisa bersiul-siul, tapi tibalah saatnya Tuhan akan mengambil alih," tutup Amien.

Rekonstruksi Tol Cikampek

Sementara itu, Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi adegan baku tembak antara polisi dan laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Cikampek, Senin (14/12) dini hari. Lokasi adegan persis sama di tempat kejadian perkara. Rekonstruksi digelar di empat titik.

Reka adegan pertama menampilkan aksi kejar-kejaran antara satu Mobil Avanza Silver milik polisi dengan dua mobil yang ditumpangi Anggota FPI, yakni Avanza silver dan Chevrolet Spin yang keluar dari dari Gerbang Tol Karawang.

Pada saat itu, di seberang Hotel Novotel, Karawang mobil Avanza Silver Anggota FPI sempat menabrak sisi kanan mobil yang ditumpangi polisi lalu kabur. Sementara mobil Chevrolet Spin mengadang dan empat Anggota FPI keluar dari mobil dengan senjata tajam dan langsung memukul kap mesin serta kaca mobil polisi.

Dengan tindakan yang dilakukan keempat Anggota FPI tersebut, sontak seorang anggota Polisi keluar dan memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan keempat Anggota FPI.

Usai melihat tembakan peringatan yang diluncurkan oleh seorang anggota polisi tersebut, lantas keempat anggota FPI yang membawa senjata tajam langsung kembali ke mobil Chevrolet Spin. Sementara dua anggota FPI yang berada di dalam mobil keluar dan langsung menembakkan senjata api ke arah mobil polisi.

Setelah melancarkan tembakan itu, keseluruhan Anggota FPI melarikan diri kembali ke mobil yang juga langsung diikuti oleh mobil Avanza Silver milik polisi. Dari kejadian di di sebrang Hotel Novotel TKP kedua bergeser ke sekitar Jembatan Badami, Karawang.

Rekontruksi TKP-2 Insiden Baku Tembak Antara Anggota FPI VS Polisi

Selanjutnya pada rekonstruksi di TKP kedua terungkap adanya aksi kejar-kejaran dan baku tembak antara Polisi dan Anggota FPI di sekitar Jembatan Badami, Karawang.

Awal mulanya pada saat mobil Avanza silver milik polisi sudah mulai mengejar mobil FPI akan tetapi terhalang truk yang tiba-tiba muncul di pertigaan. Namun sebelum terhalang truk, berdasarkan rekonstruksi, mobil Chevrolet Spin Laskar FPI yang berisi 6 orang, dikejar oleh 4 orang petugas polisi dengan mobil Avanza silver.Kemudian setelah berhasil mendekat dan ingin menyalip mobil Chevrolet Spin FPI dari sisi kiri. Salah satu Anggota FPI membuka kaca dan menodongkan senjata ke arah mobil Avanza Silver yang dipakai polisi.

Pada saat itu juga, Anggota FPI yang menodongkan senjata lantas menembak ke arah mobil polisi, lantas anggota polisi membalas tembakan tersebut.

"Petugas C (polisi) melihat pelaku (Anggota FPI) menembak satu kali, Petugas C membalas tembakan pelaku. Diikuti Petugas A yang berada di belakang Petugas C juga menembak ke arah mobil Laskar. Lalu saat mobil petugas ada di sisi kanan mobil pelaku, petugas B menembak sisi sebelah kanan mobil Chevrolet," jelas petugas saat gambarkan rekontruksi.

Hingga kemudian terjadilah aksi saling baku tembak, hingga antara Anggota FPI dan Polisi saling menodongkan senjata ke arah berlawanan.

Aksi kejar-kejaran itu berlangsung sekitar 200 hingga 300 meter, sampai dengan mobil Avanza Silver milik polisi terhalang oleh sebuah truk yang melintas hingga tertinggal dengan mobil Chevrolet Spin.

Reporter: Yopi Makdori

Sumber: Liputan6.com

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Pasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Arti Pemilu dan Azas Pemilu: Berikut Prinsip dan Tujuannya

Arti Pemilu dan Azas Pemilu: Berikut Prinsip dan Tujuannya

Momen pemilu sering disebut sebagai pesta demokrasi rakyat

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Minta Anak Muda Tak Apatis Politik, Cerita Dukung Bima Arya-Ridwan Kamil

Anies Minta Anak Muda Tak Apatis Politik, Cerita Dukung Bima Arya-Ridwan Kamil

Terjadi fenomena orang tidak bermasalah, justru dipermasalahkan saat terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya
Anies Minta Pendukung Terus Kawal Pemilu 2024: Dokumentasikan Semua Kekurangan, Keanehan & Ketidaknormalan

Anies Minta Pendukung Terus Kawal Pemilu 2024: Dokumentasikan Semua Kekurangan, Keanehan & Ketidaknormalan

Anies juga mengajak publik agar tetap menghormati proses Pemilu dan menghargai kerja-kerja demokrasi.

Baca Selengkapnya
Izin Acara Desak Anies di Mataram Sempat Dibatalkan Sepihak

Izin Acara Desak Anies di Mataram Sempat Dibatalkan Sepihak

Pemerintah diminta memberikan arahan kepada seluruh aparat sipil negara untuk netral.

Baca Selengkapnya
Timses 02: Anak Muda Tentukan Kemajuan Bangsa, Jangan Golput

Timses 02: Anak Muda Tentukan Kemajuan Bangsa, Jangan Golput

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.

Baca Selengkapnya
Anies Bertemu Surya Paloh, Syaikhu dan Cak Imin Bahas Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu

Anies Bertemu Surya Paloh, Syaikhu dan Cak Imin Bahas Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu

Anies bersama ketum partai koalisi perubahan menggelar pertemuan penting

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI

Jelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI

Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya