Merdeka.com - Nuansa religius-nasionalis tampak kental mewarnai prosesi pengambilan nomor urut Pilgub Jawa Timur 2018 di Hotel Mercure, Surabaya, Selasa (13/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Terlebih terjadi perang yel yel antar dua kubu di tengah guyuran hujan.

Pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno datang lebih dulu. Pasangan yang diusung PKB, PDIP, Gerindra, dan PKS ini datang menumpang angkutan umum (angkot) dan dikawal ojek online.

Kedatangan Gus Ipul-Puti justru disambut yel-yel ibu-ibu Muslimat NU yang mengenakan seragam serba putih. "Biyen Pakde saiki Bude... Ibu Khofifah ibue dewe... Khofifah-Emil pilihane," begitu yel yel menyambut kedatangan Gus Ipul-Puti.

Sementara dari pendukung Gus Ipul-Puti, tak terdengar suaranya. Hingga Gus Ipul dan Puti masuk ke dalam hotel, suara yel yel untuk Khofifah-Emil masih terdengar.

Sekitar 15 menit kemudian, rombongan Khofifah-Emil terlihat datang dengan berjalan kaki dari Posko Relawan di Jalan Progo 5 menuju Hotel Mercure. Tampak hadir pula istri Emil, artis Arumi Bachsin.

Meski suasana hujan, para pendukung yang mengantar Khofifah-Emil setia memayunginya. Sementara ibu-ibu Muslimat dan pendukung lainnya yang sudah menunggu di depan hotel menyambut dengam Selawat Badar.

Usai kedua Paslon masuk ke dalam hotel, perang yel yel antara dua kubu dimulai. Kubu Khofifah-Emil dengan yel yel khas santri, dan sesekali menyanyikan lagu Ya Ahlah Wathon atau Syubbanul Wathon diiringi tabuhan rebana.

Di kubu Gus Ipul-Puti, yang mayoritas pemuda-pemuda PKB dan PDIP, tanpa peralatan musik meneriakkan yel yel-nya. Suaranya khas nasionalis. "Gus Ipul Mbak Puti... Gus Ipul Mbak Puti... Gus Ipul Mbak Puti," begitu terdengar meliuk-liuk bak nyanyian Reog Ponorogo.

Untuk mengimbangi tim Khofifah-Emil, relawan dari PKB juga ikut-ikutan menyanyikan lagu Syubbanul Wathon. Meski terjadi perang yel yel, kondisinya tetap kondusif dengan kawalan beberapa personel polisi dari Polrestabes Surabaya.