Alasan Kesehatan, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Batal Disuntik Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Pemkot Yogyakarta mulai menggelar pemberian vaksin Covid-19 pada Jumat (15/1). Sebanyak 10 tokoh publik menjadi penerima vaksin pertama di Kota Yogyakarta yang dilakukan di RS Pratama.
Salah seorang tokoh publik yang akan divaksin yaitu Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Namun Haryadi yang sudah datang ke RS Pratama, terpaksa gagal menjadi penerima vaksin. Alasannya faktor kesehatan.
"Terus terang saya merasa sedih karena secara kesehatan tidak memenuhi untuk diberikan vaksin. Bukannya saya tidak sehat tetapi saya tidak masuk kriteria itu," ujar Haryadi.
Meski gagal menjadi penerima vaksin Covid-19, Haryadi berpesan agar masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap memenuhi protokol kesehatan. Diantaranya dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
"Batasi mobilitas. Jangan keluar rumah kalau tidak penting. Apalagi mendatangi pesta, arisan dan sebagainya," nasehat Haryadi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, vaksinasi kepada Haryadi ditunda untuk sementara waktu. Penundaan ini karena dari screening, Haryadi dinyatakan tidak masuk kriteria penerima vaksin.
"Karena Bapak (Haryadi Suyuti) tidak memenuhi kriteria untuk vaksin ini. Sehingga bisa ditunda atau tidak diberikan. Jadi bisa ditunda, saat screening itu akan bisa dilihat ditunda atau tidak bisa diberikan," ucap Emma.
Emma enggan merinci sebab kesehatan Haryadi sehingga tak masuk kriteria penerima vaksin. Hal ini karena data medis pasien tidak boleh disampaikan tanpa seizin pasien.
"Kita tidak boleh menyampaikan data medis seseorang. Yang jelas Bapak Walikota belum memenuhi kriteria vaksin," ucap Emma.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Jaga Gaya Hidupmu, Jaga Kesehatan Matamu!"
Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya