Alasan akan dinikahi, guru SMP di NTT bawa kabur & cabuli muridnya

Merdeka.com - Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kini pelakunya ialah salah seorang guru di SMP Negeri Terbuka Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, bernama Edward Missa (46).

Edward membawa kabur AL, salah seorang siswinya yang masih berusia 15 tahun. Dia membawa kabur korban selama 41 hari ke Probolinggo, Jawa Timur. Dan selama itu pula mereka melakukan hubungan badan.

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur AKBP Agus Santoso saat dihubungi Selasa (28/4), membenarkan tindakan guru tersebut, dan mengatakan tersangka hendak membawa kabur AL untuk dinikahi.

Selain itu, AL masih di bawah umur sehingga tidak dibenarkan secara hukum jika guru tersebut harus menikahi siswinya yang masih berusia 15 tahun itu.

"Tersangka sudah membawa kabur korban selama 41 hari ke Probolinggo, dan sudah melakukan hubungan badan sebagai layaknya suami istri," katanya menjelaskan, seperti dilansir Antara.

Akibat perbuatannya tersebut, kini tersangka harus berurusan dengan polisi. "Saat ini, tersangka sedang menjalani pemeriksaan di Polres Timor Tengah Selatan di SoE," katanya dan menambahkan polisi mengambil tindakan penahanan tersebut, karena yang bersangkutan sudah berkeluarga.

Tersangka pelaku adalah seorang guru honorer yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya Daerah di SMP terbuka tersebut.

Sejak 26 Februari 2015, guru tersebut mulai merayu AL sampai akhirnya membawa kabur ke Probolinggo sampai 7 April 2015.

Agus menambahkan pihak kepolisian tahu hal tersebut setelah korban menelepon keluarganya di TTS, dan memberitahukan keberadaannya di Probolinggo, dan mengaku dibawa kabur.Korban kemudian di jemput oleh keluarganya, namun sempat dimintai keterangannya bersama tersangka pelaku, sebelum diterbangkan ke SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Sabtu (25/4) lalu."Kami masih mendalami motif dibalik itu, apakah hanya sebatas untuk menikahi yang bersangkutan atau ada upaya lain dibalik itu seperti trafficking. Ini yang masih kami dalami," katanya menambahkan.