Merdeka.com - Penolakan terhadap revisi UU KPK terus berlanjut. Aktivis di Kota Medan menyuarakan penolakannya di kantor DPRD Sumut, Senin (9/9).
Tiga pemuda masuk ke dalam ruang paripurna. Mereka naik ke balkon, lalu membentangkan spanduk bertuliskan: 'Tolak Revisi UU KPK, Capim KPK Bermasalah' saat rapat tengah berlangsung.
Tak hanya memasang spanduk, ketiganya juga menyanyikan lagu 'Padamu Negeri' sembari mengangkat tangan kiri. Aksi ketiga pemuda itu mengejutkan anggota Dewan dan petugas keamanan. "Tolong ditertibkan. Ini sudah mencederai rapat kita," teriak seorang anggota Dewan.
Namun Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, yang memimpin sidang, tidak mempersoalkannya. "Sudah biarkan. Itu penyampaian aspirasi," ucapnya.
Sementara, petugas pengamanan gedung langsung bertindak. Mereka naik ke balkon, lalu mengambil spanduk hitam yang dipasang. Ketiga pemuda pun diminta keluar dari gedung.
Salah seorang peserta aksi, yang juga anggota Korsub dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Maswan Tambak, menegaskan, revisi UU KPK merupakan bentuk pelemahan lembaga antirasuah yang sangat sistematis. "Kami secara tegas menolak rencana revisi UU KPK ini," ungkap Maswan.
Dia mengaku kecewa dengan upaya DPR RI merevisi UU KPK. Selain itu, mereka juga meminta agar Capim KPK yang bermasalah itu ditolak.
Sementara, Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, mengapresiasi aspirasi itu. "Walaupun mereka datang tidak dalam posisi yang tepat menurut kawan-kawan, tapi saya atas nama DPRD Sumut saya berterima kasih, karena ada informasi penting yang disampaikan ke DPRD Sumut ini bahwa mereka menolak adanya rencana revisi UU KPK," kata Politisi Golkar itu.
Baca juga:
Menteri Yasonna Sebut Pembentukan Dewan Pengawas KPK untuk Cek and Balance
Protes Revisi UU, Karangan Bunga Hiasi Gedung KPK
Jokowi sudah Baca Draf Revisi UU KPK tapi Belum Kirim Surat Presiden ke DPR
Revisi UU KPK Dianggap Layak Agar Tak 'Kebablasan' Menyadap
Revisi UU Diperlukan agar KPK Tak Sekadar Menjadi Lembaga Penangkap Koruptor
Terjerat Pinjol, Eks Karyawan Bobol Perusahaan di Jember untuk Curi HP Pesanan
Sekitar 15 Menit yang laluGedung Biro SDM Polda Kalsel Terbakar, Dokumen Penting Dipastikan Aman
Sekitar 53 Menit yang laluIngat! Data Kendaraan Dihapus Negara Jika Tak Bayar Pajak Mulai Berlaku Tahun Ini
Sekitar 1 Jam yang laluJika Koalisi Perubahan Bubar, NasDem Berpeluang Merapat ke KIB
Sekitar 2 Jam yang laluCuri HP Demi Karaoke dan Booking Wanita di Pasar Kembang
Sekitar 3 Jam yang laluSaat Prabowo Merapat ke Anak dan Mantu Presiden
Sekitar 4 Jam yang laluKenangan Tjhwa Hiang Nio Tampil Dua Jam di Depan Soekarno
Sekitar 4 Jam yang laluDirjen PHU: 108 Ribu Calon Haji Belum Lunasi Bipih
Sekitar 5 Jam yang laluKemenkes: Jangan Hapus Aplikasi PeduliLindungi
Sekitar 5 Jam yang laluPengakuan Tragis TKW Korban Wowon Cs, Tak Melihat Kedua Orangtuanya Meninggal
Sekitar 6 Jam yang laluBripka HK Ditetapkan Menjadi Tersangka Kasus Selingkuhi Istri Hingga KDRT
Sekitar 7 Jam yang laluKasus Dugaan Penyelundupan PMI ke Malaysia, Imigrasi Selidiki Keterlibatan Pegawai
Sekitar 7 Jam yang laluDriver Ojek Online di Bali Dianiaya Gara-Gara Jemput Penumpang
Sekitar 8 Jam yang laluGedung Biro SDM Polda Kalsel Terbakar, Dokumen Penting Dipastikan Aman
Sekitar 45 Menit yang laluBripka HK Ditetapkan Menjadi Tersangka Kasus Selingkuhi Istri Hingga KDRT
Sekitar 6 Jam yang laluPolisi Bali Tertidur di Pinggir Jalan, Motor Raib Digondol Maling
Sekitar 11 Jam yang laluPengajuan Pelat RF, QH dan IR Dibuka Lagi Februari 2023, Tidak untuk Mobil Pribadi
Sekitar 19 Jam yang laluBesok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 13 Jam yang laluSoal Isu 'Gerakan Bawah Tanah' Kasus Sambo, Mahfud: Tunggu Vonis
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 22 Jam yang laluBesok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 13 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Bebaskan Bharada E dari Jerat Hukum
Sekitar 21 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Judul Pleidoi Bharada E "Apa Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara"
Sekitar 22 Jam yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 2 Hari yang laluBukti Kerja Keras dan Percaya Proses, Persib dari Tercecer Jadi Pemuncak Klasemen BRI Liga 1
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami