Akil akui bahas perkara Pilkada Gunung Mas dengan Chairun Nissa
Merdeka.com - Terdakwa kasus suap Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) Muhammad Akil Mochtar mengakui telah melakukan pelanggaran etik pada saat dia menjabat sebagai Ketua MK sekaligus hakim yang menangani perkara sengketa Pilkada. Pelanggaran tersebut dilakukan lantaran sebagai hakim yang menangani perkara Akil kerap bertemu dan berkomunikasi dengan pihak yang berperkara.
Akil pun membenarkan profesinya sebagai Hakim atau Ketua MK tidak diperbolehkan menemui pihak berperkara. "Kalau kode etik yang dilarang adalah hubungan dengan pihak berperkara," jawab Akil saat Jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Elly Kusumastuti, saat menanyakan perihal posisi hakim terlebih sebagai Ketua MK apakah boleh menghubungi pihak yang berperkara, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/6).
Akil mengakui hubungan tersebut terkait perkara di MK, tetapi Akil mengaku tidak mengetahui maksud dan tujuan permintaan bantuan itu untuk keperluan apa. "Tapi saya tidak tahu dengan pasti apa yang diminta. Semua orang kalau ketemu minta bantu," kata Akil.
Mendengar pernyataan itu, Jaksa Elly langsung mengejar dengan menyodorkan barang bukti berupa SMS antara Akil dan Nissa. Dalam SMS itu dituliskan Akil meminta suap dalam sengketa Pilkada Gunung Mas.
"Ibu Nissa hubungi terdakwa terkait perkara di MK," tanya Jaksa Elly.
"Iya, itu kan SMS saya belum pernah ketemu langsung dengan dia," kilah Akil.
Akil tetap menampik bila SMS itu adalah untuk meminta sejumlah uang ke Nissa. "Saya sudah ketemu Bupatinya (Hambit Bintih). Dan dia katakan lewat Bu Nissa aja," tutup Akil.
Dalam dakwaan Jaksa KPK, Akil dituliskan telah menerima uang suap senilai Rp 3 miliar terkait pengurusan sengketa Pilkada Gunung Mas. Uang itu diantarkan langsung oleh Chairun Nisa dan Cornelis Nalau Antun. Selang beberapa waktu kemudian petugas KPK menangkap tangan ketiganya dengan tuduhan melakukan suap.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya Diseret Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bahlil: Saya Cuti Saat Dampingi Mas Gibran
Bahlil malah heran mengapa hal tersebut dijadikan permasalahan oleh kubu Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaApakah Ada Gunung Baru yang Muncul Saat Ini?
Pertemuan lempeng tektonik adalah kunci dalam pembentukan gunung.
Baca SelengkapnyaCak Imin Ajak HMI Hadirkan Perubahan: Jangan Menyesal Seperti Tetangga Sebelah
Kata Cak Imin, kader HMI diminta jangan menyesal tidak ikut gerbong perubahan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Amankan Suara AMIN dan PKB, Jangan Lengah
Suara rakyat yang dipercayakan kepada AMIN harus dikawal hingga akhir.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaCak Imin Kalah dari Gibran di TPS Kediamannya di Jombang, Hanya Dapat 87 Suara
Suara terbanyak diraih pasangan nomor urut 2 pasangan Prabowo-Gibran yang unggul sebanyak 124 suara.
Baca Selengkapnya