Akibat puting beliung, puluhan siswa SMP Bogor ujian di lapangan
Merdeka.com - Puluhan siswa-siswi SMP PGRI 6 Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa melaksanakan ujian tengah semester ganjil di lapangan sekolah karena kekurangan ruang belajar yang rusak diterjang puting beliung.
Sekitar 40 siswa dari kelas VII dan VIII secara bergiliran ujian di lapangan sekolah, Jumat (5/12).
"Kejadian puting beliungnya sudah satu bulan lalu tepatnya 25 Oktober, empat kelas rusak, ruang guru hancur, ruang TU dan laboratorium juga rusak," kata Kepala Sekolah SMP PGRI 6 M Ahyar Budiana, seperti dilansir Antara.
Ahyar menjelaskan akibat kerusakan tersebut, kegiatan belajar mengajar siswa menjadi terganggu.
SMP PGRI 6 memiliki sembilan ruang belajar, empat rusak diterjang angin beliung, sehingga siswa terpaksa berbagi kelas untuk tetap bisa belajar.
"Biasanya kami masuk pagi, tidak ada yang belajar siang, karena harus berbagi kelas, terpaksa ada yang masuk pagi dan masuk siang," kata Ahyar.
SMP PGRI 6 memiliki siswa 338 orang terdiri dari kelas VII, VIII dan IX yang masing-masing berjumlah tiga kelas. Pasca diterjang angin beliung siswa sempat diliburkan karena sekolah melakukan pembenahan.
Kerusakan yang dialami sekolah cukup parah, terutama ruang guru yang hancur, begitu juga TU. Sedangkan ruang kelas selain rusak bagian atap, juga merusak fasilitas seperti bangku dan meja belajar.
"Kerusakan hampir 80 persen, kami mengalami kerugian hingga Rp 300 juta," kata Ahyar.
Ahyar menyebutkan, pasca puting beliung, sekolah secara swadaya melakukan perbaikan seperti atap TU dan atap ruang belajar.
Pihak sekolah telah mengeluarkan uang sampai Rp 15 juta untuk biaya perbaikan yang diambil dari dana BOS dan uang pribadi kepala sekolah.
"Sampai hari ini kami belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten maupun Dinas Pendidikan, kami sudah melaporkannya. Mungkin karena kami swasta tidak jadi prioritas," kata Ahyar.
Selain memperbaiki sendiri, pihak sekolah juga sudah mendapatkan bantuan dari Dompet Dhuafa untuk membenahi perpustakaan yang rusak. Bantuan dari Dompet Dhuafa berupa buku, sementara untuk perbaikan fisik dilakukan oleh pihak sekolah.
Menurut Ahyar, lokasi sekolah memang menjadi kawasan rawan angin puting beliung.
"Kejadian ini merupakan yang kedua, tahun 2011 kami juga pernah kena tapi tidak separah tahun ini. Selain merusak gedung sekolah juga melukai seorang penjaga yang ikut tersapu angin," kata Ahyar.
Fintia (13) salah satu siswa kelas IX mengaku terganggu dengan kondisi tersebut.
"Kalau belajar siang sering was-was apalagi kalau hujan, suka takut ada puting beliung lagi," ujar Fintia.
Fintia berharap perbaikan sekolahnya dapat segera dilakukan agar ia dan teman-teman dapat belajar dengan baik.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaGuru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan Sejumlah Masalah pada TPS di Bogor
Bawaslu menemukan beberapa masalah dalam proses pemungutan suara pada sejumlah TPS di Kota Bogor,
Baca SelengkapnyaKasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli
Polisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaBawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg
Beberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.
Baca SelengkapnyaSiswi SD Ngadu Dilecehkan Sejak Kelas 3, Guru SD di Bogor Dipolisikan
NP baru menceritakan apa yang dialaminya belakangan ini saat ia duduk di bangku kelas 4.
Baca Selengkapnya