'Akibat Kemiskinan Mereka Bisa Terpapar Paham Radikal Intoleran'
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin peduli terhadap sesama. Saling bantu tanpa melihat status satu contoh positif perlu diteruskan. Kita jangan sampai lengah terhadap masyarakat yang masih hidup dalam kemiskinan.
"Bagaimana bisa kita begitu saja melihat saudara-saudara kita kelaparan, yang mana akibat kelaparan dan kemiskinan mereka akhirnya bisa terpapar paham-paham radikal intoleran," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar, Embay Mulya Syarief dalam keterangannya, Jumat (7/5).
Untuk itu, Embay mengajak masyarakat mau berbagi sehingga memberi manfaat bagi orang lain. Di bulan suci ini, lanjutnya, salah satu yang diwajibkan adalah membayar zakat.
"Oleh karena itu kan keterlaluan, orang yang sudah diberikan begitu banyak (rezeki) tetapi tidak melakukan zakat," tuturnya.
Selain itu, Embay juga berpesan bahwa seseorang dalam beribadah itu tentunya juga harus berilmu. Menurutnya, di dalam ajaran Islam dua hal yang sangat utama.
Pertama dakwah, lalu yang kedua pendidikan. Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada para pemuka agama agar sabar dalam menghadapi mereka-mereka ini (orang radikal).
"Para pemuka agamanya diharapkan bersabarlah menghadapi orang-orang yang memang belum paham tentang Islam ini," ujarnya.
Terakhir ia berharap di Ramadan ini kita semua dilatih lebih sabar, tidak mudah terpancing hal-hal yang bisa merusak persaudaraan. "Dilatih sabar dalam meninggalkan maksiat, dilatih sabar ketika kita mengalami, misalnya bencana kelaparan," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPerempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan
Toleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaCara Menjaga Kerukunan dalam Pemilu, Perlu Dipahami
Penting untuk menjaga toleransi dan kerukunan selama pemilu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca Selengkapnya'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'
Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya