Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AKBP Ridwan Beberkan Intervensi Ferdy Sambo saat Penyidik Usut Kematian Brigadir J

AKBP Ridwan Beberkan Intervensi Ferdy Sambo saat Penyidik Usut Kematian Brigadir J Deretan Polisi Bersaksi di Sidang Brigadir J. Syifa Annisa Yaniar

Merdeka.com - Mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit bersaksi dalam sidang lanjutan kematian Nofriyansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Kepada majelis hakim, Ridwan mengaku tidak dapat profesional menjalankan tugasnya saat mengusut kematian Brigadir J karena mendapat intervensi Ferdy Sambo.

"Mereka (terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J) tidak pernah di BAP di Polres, itu yang dinilai tidak maksimal dan profesional, tidak bisa banyak kita lakuin seiring dengan institusi yang terintervensi yang tidak bisa dijelaskan karena situasi," kata Ridwan saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/11).

Ridwan menegaskan, selaku kasat reserse kriminal punya kewenangan memeriksa siapa pun selama hal itu adalah tindak pidana. Namun dia mengaku tidak bisa berbohong jika mendapat tekanan bahwa terperiksanya adalah jenderal bintang dua.

"Di TKP saya dihadapkan oleh pemeriksaan terhadap bintang dua yang memiliki kekuasaan lebih dari bintang dua lainnya," ujar Ridwan.

Ridwan mengaku, intervensi yang diterimanya membuat tidak bisa menjalankan prosedur pemeriksaan berjalan baik. Selain itu, menurut Ridwan, Ferdy Sambo menekannya secara emosional dengan mata yang berkaca-kaca saat mengatakan telah terjadi pelecehan terhadap istrinya.

"Ada penegasan (dari Ferdy Sambo) lalu ada emosional, saya blank terombang ambing, saya tidak mau larut dengan cerita saya putuskan lapor ke pimpinan untuk olah TKP," kata dia.

Baru Pertama Dapat Intervensi

Ridwan mengaku baru kali ini mendapatkan intervensi saat menangani sebuah kasus.

"Kalau kamu lazimnya, ini dari pengalaman. Kamu selama bertugas di polisi, di Reserse, selama tugas jadi polisi ada enggak saat kamu menolak? Ada intervensi?" tanya Hakim

"Tidak pernah," jawab singkat Ridwan.

"Baru kali ini ada intervensi?" tanya hakim kembali.

"Iya," jawab Ridwan.

Intervensi yang dimaksudnya itu yakni, dirinya diminta untuk tidak terlalu keras saat melakukan interogasi ketika berada di lokasi kejadian.

"Kenapa sampai intervensi, apa katanya?" tanya hakim.

"Memang dari penangangan awal memang yang tadi saya bilang di TKP tidak boleh ramai-ramai, dan ada beberapa penyidik. Saya yang melakukan interogasi juga ada, penekanan atau larangan tidak boleh terlalu keras," jawab Ridwan.

"Itu ditekankan oleh siapa?" tanya hakim kembali.

"Waktu itu dari Pak FS ke Kanit. Saya, saya juga ada di TKP saat itu. Pada saat interogasi Bharada E," jawab Ridwan.

"Kanit saya, persis saya di situ dan Kanit saya. Dia melakukan interogasi terhadap Bharada E. Kemudian Pak FS, saat itu datang kemudian menyampaikan untuk ditanyakan jangan terlalu keras-keras," sambungnya.

Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Seram & Berkumis, AKP Hutabarat Kaget Ketahuan Sedang Melamun Oleh Komandan 'Sedang Berpikir Apa,kita Sedih Lihatnya'

Seram & Berkumis, AKP Hutabarat Kaget Ketahuan Sedang Melamun Oleh Komandan 'Sedang Berpikir Apa,kita Sedih Lihatnya'

Sosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?

Baca Selengkapnya
Jenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan

Jenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan

Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.

Baca Selengkapnya
Polisi Sudah Periksa Sejumlah Saksi Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang

Polisi Sudah Periksa Sejumlah Saksi Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons Prabowo soal Peristiwa Penembakan Relawan di Sampang, Minta Motif Diusut Tuntas

Respons Prabowo soal Peristiwa Penembakan Relawan di Sampang, Minta Motif Diusut Tuntas

Saat ini sudah sebelas orang saksi diperiksa pihak Kepolisian di Sampang

Baca Selengkapnya
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya
Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap

Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap

Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap

Baca Selengkapnya
13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.

Baca Selengkapnya
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.

Baca Selengkapnya