Akankah batas usia 40 tahun caketum Ansor bakal bikin ricuh kongres?
Merdeka.com - Salah satu syarat maju sebagai calon ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah batasan usia maksimal 40 tahun. Hal itu berdasar AD/RT Nahdlatul Ulama (NU) yang menyatakan batasan usia maksimal ketua Ansor dan organisasi kepemudaan di bawah naungan NU lainnya adalah 40 tahun.
Masalah batasan usia ini, pada Kongres GP Ansor XIV di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 2011 silam sempat memicu kericuhan. Bahkan para pendukung calon kala itu nyaris adu jotos. Hasil kongres Ansor di Surabaya tersebut dimenangkan oleh Nusron Wahid yang waktu itu berumur 37 tahun.
Akankah masalah batasan usia itu kembali mengguncang Kongres Ansor kali ini? Semua serba mungkin mengingat pembahasan tata tertib baru dibahas malam ini.
Bila melihat profil usia sejumlah nama bakal calon yang namanya mencuat, sepertinya cuma Dhohir Faris (Politisi Gerindra) dan Hery Haryanto Azumi (Mantan Ketua Umum PMII) yang lolos syarat batas usia maksimal. Dhohir Faris yang juga menantu Gus Dur itu berumur 36 tahun (lahir 11 April 1979).
Sementara Hery Haryanto Azumi berumur 38 tahun (lahir 29 April 1977). Adapun Yaqut Cholil Coumas atau Gus Yaqut kini berusia 40 tahun lebih 10 bulan (lahir 14 Januari 1975). Sementara Kiai Abdussalam Sochib atau Gus Salam, berusia sekitar 40 tahun.
"Isu batasan usia calon ketua umum itu memang sensitif. Tapi masalah itu tergantung forum nanti," kata Sekretaris Pimpinan Pusat GP Ansor Fatkhul Maskur kepada merdeka.com, di sela Kongres Ansor XV di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/11) malam.
Masalah lain, sistem pemilihan ketua umum menggunakan mekanisme musyawarah untuk mufakat juga belum sepenuhnya diterima peserta kongres. Sistem ini baru akan dibahas dalam pembahasan tata tertib kongres malam ini.
Musyawarah mufakat ini, sama dengan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang dipakai dalam pemilihan ketua umum PBNU dalam Muktamar di Jombang beberapa waktu lalu. Dalam sistem ini, para pengurus cabang akan memilih sebelas perwakilan yang akan menjadi anggota tim formatur.
Tim inilah yang akan bermusyawarah menunjuk siapa ketua umum GP Ansor berikutnya menggantikan Nusron Wahid.
Di sisi lain, meskipun sebelas anggota tim formatur tersebut belum dibentuk, ternyata sudah muncul pernyataan dari Pengurus PP GP Ansor yang menyebut Gus Yaqut sudah pasti menang dan jadi ketua umum, sementara Dhohir Faris jadi wakil ketua umum.
"Settingan-nya seperti itu. Itu pasti sudah. Meskipun tim formaturnya belum dibentuk," kata Pengurus PP GP Ansor Imam Ma'ruf kepada merdeka.com.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaTimses 02: Anak Muda Tentukan Kemajuan Bangsa, Jangan Golput
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaAnies Berduka 3 Pendukungnya Meninggal Saat Kampanye Akbar di JIS: Mereka Korbankan Hidup Demi Perubahan
Anies mengatakan, perjuangan ketiganya untuk mewujudkan perubahan di Indonesia tidak akan sia-sia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri gara-gara Gunakan Akronim "Amin"
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri oleh kelompok yang menamakan diri Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia.
Baca SelengkapnyaDeretan Anak Artis yang Ganti Nama karena Berbagai Alasan, Salah Satunya Perjuangan Melawan Sakit
Sejumlah selebriti Indonesia memiliki berbagai alasan untuk mengubah nama anak-anak mereka. Siapa saja?
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11
Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres
Baca SelengkapnyaFOTO: Ribuan Pendukung Padati Kampanye Akbar Anies Baswedan di Yogyakarta
Di depan ribuan pendukungnya, Anies membanggakan sosok Sri Sultan HB IX sebagai pemimpin yang beretika, sopan dan tegas.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTak Hanya di Jakarta, Relawan Anies dan Ganjar di Makassar Koalisi Gelar Nobar Debat Terakhir Pilpres
Koalisi relawan pendukung Anies Baswedan - Cak Imin dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD berkoalisi menggelar nonton bareng di Makassar.
Baca Selengkapnya