Ahok sarankan warga Jakarta jual rumah kalau tak mampu bayar PBB
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) menyarankan warga Jakarta untuk menjual rumah mereka jika tidak bisa membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Alasannya biaya PBB tinggi karena Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di Jakarta tinggi.
Pernyataan ini disampaikan Ahok karena harga NJOP bangunan tersebut di atas Rp 10 miliar. Sebab PBB akan dikenakan 0,2 persen dari NJOP, jika nilainya di atas Rp 2 miliar. Menurut dia, jika nilai NJOP di bawah Rp 2 miliar hanya dikenakan 0,01 persen.
"Kalau tetap gak bisa bayar, berarti rumah mahal banget. Kalau rumahmu di bawah Rp 200 juta sampai 1 miliar itu pajak kamu cuman 0,01 persen. Kalau pajak kamu sampai satu koma sekian persen, berarti rumahmu di atas Rp 10 miliar," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/3).
Walaupun begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap akan memberikan bantuan kepada warga yang tidak mampu. Terutama kepada pensiunan pejuang yang hanya mendapatkan pemasukan dari dana pensiun-nya.
"Lalu bagaimana pejuang yang punya rumah pensiun, diskon 75 persen. Mereka bisa mengajukan surat keberatan, kita bisa membayar dia, diskon," ungkapnya.
Ahok mencontohkan, jika dirinya memiliki rumah di atas Rp 10 miliar dan tidak mampu membayar pajaknya maka ia akan menjualnya. Dan melakukan investasi dengan membeli apartemen dan menaruh uang di deposito. Sehingga akan lebih menguntungkan.
"Kalau kamu buat kehidupan gak cukup ya kamu jual dong. Beli yang lebih kecil terus sisanya di deposito. Itu aku kasih tau cara cari duit," terangnya.
"Kalau harganya Rp 10-12 miliar mending saya jual, terus Rp 1 miliar saya beli apartemen, Rp 10 miliar saya depositokan, terus setiap bulan Rp 50 jutaan tiap bulan. Dan masih satu miliar. Yah bisa juga buat beli yang kamu suka," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Segini Gaji dan Tunjangan Bakal Diterima Setiap Bulan
Besar gaji pokok yang diterima semua menteri yang menjabat yakni Rp5.040.000 per bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaDebat Pilpres: Prabowo Janjikan 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu
Debat Pilpres: Prabowo Janjikan 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu
Baca SelengkapnyaAhok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya