Merdeka.com - Perayaan Cap Go Meh atau hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek di Jakarta International Expo berlangsung meriah. Meski demikian, Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri di kabinet kerja urung menghadiri acara itu.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, datang mewakili Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam acara itu. Presiden Jokowi batal hadir lantaran dikabarkan dijadwalkan memimpin rapat terbatas mendadak di Istana.

"Saya mewakili pak Presiden, beliau tidak bisa hadir dalam acara ini. Pak Jokowi memberikan salam. Tema ini membuktikan peran, wujud semangat kebangsaan warga Tionghoa dalam membangun Indonesia lebih maju. Sejarah mencatat warga Tionghoa tidak pernah absen memberikan sumbangsih dalam pembangunan Indonesia," kata Tedjo dalam sambutannya di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (2/3).

Selain Tedjo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan juga hadir dalam acara ini. Anis menyebut warga Tionghoa bisa terang-terangan merayakan Cap Go karena peran mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Perayaan Cap Go Meh sempat tidak ada, tapi acara ini kembali ada berkat peran Pak Gus Dur," kata Anis.

Lebih lanjut, Anis mengatakan kalau acara itu merupakan bukti dari keragaman bangsa.

"Kebhinekaan adalah fakta, bukti bukan masalah dan harus dirawat dan dirayakan. Bangsa kita memiliki semangat gotong royong," ujar Anis.

"Bahwa Indonesia hadir karena kebersamaan, negara akan jaya jika masyarakat hadir bergotong royong untuk mewujudkannya. Kita ditakdirkan menjadi masyarakat gotong royong," sambung Anis.

Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat juga nampak hadir menyaksikan kemeriahan acara itu. Tetapi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok urung menghadiri acara itu.