Ada Sniper saat Misi Penyelamatan Anak Disandera Ayah di Depok

Merdeka.com - Polisi berhasil mengamankan Yudi Wibowo, pria di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Rabu (11/1). Pelaku diduga stres, menyandera anaknya sendiri yang masih berusia tiga tahun. Polri mengerahkan sejumlah sniper dari Brimob selama upaya negosiasi dengan pelaku.
"Kita datangin tim sniper, tapi bukan Gegana. Kita kerahkan sniper untuk jaga-jaga saja," kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar kepada wartawan.
Imran Edwin menjelaskan, polisi memfokuskan pada keselamatan korban. Hal ini lantaran selama disandera, korban juga diancam menggunakan sangkur oleh ayahnya.
"karena prioritasnya adalah menyelamatkan anak," lanjutnya.
Hal yang sama juga diutarakan Kasat Reskrim Polres Depok AKBP Yogen Heroes Baruno. Dia menjelaskan, sejumlah sniper sempat dikerahkan ke lokasi kejadian.
"Memang itu ada sniper tapi bukan Gegana. Bukan untuk penjinakan segala macam," terangnya.
Sebelumnya seorang balita putri berusia tiga tahun di kawasan Sukamaju menjadi korban penyekapan ayah kandungnya yang diduga stres. Aksi pria bersenjata tajam itu diketahui sekitar pukul 00.30 WIB dan berakhir sekitar subuh tadi.
Balita itu berhasil diselamatkan dan dievakuasi polisi. Korban sempat disandera dan diancam menggunakan senjata tajam oleh pelaku.
Ketua RT setempat Sukartono mengatakan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Mulanya, pelaku mengamuk dan berteriak. Dia juga mengancam warga yang melintas kediamannya dengan senapan angin.
"Nah berhasil digagalkan warga. Terus dia masuk ke dalam rumah dan menyekap anaknya," katanya, Rabu (11/1).
Balita malang itu pun tidak bisa berbuat apa-apa. Warga kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi. "Pas mau disergap malah lari ke kamar terus anaknya yang disandera. Anaknya diancam pakai pisau," ujarnya.
Setelah lima jam melakukan proses negosiasi, akhirnya balita tiga tahun yang disekap pelaku berhasil diselamatkan. Proses penyelamatan dilakukan gabungan oleh Polres Metro Depok dan Polda Metro Jaya. Dalam peristiwa tersebut, korban diancam menggunakan sangkur oleh ayah kandungnya sendiri.
"Kami menerima laporan adanya penyanderaan terhadap anak berusia 3 tahun pada posisi sangat memprihatinkan, ditusuk pakai sangkur dengan ancaman. Dan setelah kita dalami ternyata ini adalah orang tuanya sendiri. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati karena memang ada dugaan bahwa ayahnya ini adalah menderita gangguan jiwa ternyata setelah kita dalami," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Depok, Rabu (11/1).
Setelah berhasil diselamatkan, korban dibawa oleh petugas. Sedangkan pelaku juga sudah diamankan. Kasusnya ditangani Unit PPA.
"Sekarang (korban) sudah dibawa tim semacam kedokteran dan PPA. Kita amankan (pelaku) di Polres Depok untuk kita analisis apakah yang bersangkutan bisa mempertanggungjawabkan tindakannya karena masih dalam keadaan gangguan jiwa," ungkapnya.
Hengky menyebut saat proses penyelamatan dilakukan sangat hati-hati. Karena selama penyanderaan, korban diancam menggunakan sangkur di tubuhnya. Namun dipastikan tidak ada luka di tubuh korban.
"Kurang lebih 5 jam kita menanti negosiasi dan pada saat lengah kita bisa amankan tersangka maupun putrinya yang berusia 3 tahun. Enggak ada (luka)," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Gelar Rakornas, Relawan Mempertegas Dukungan Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Mereka yakin MK akan mengabulkan uji materi batas usia capres cawapres.
Baca Selengkapnya


Jokowi Respons Kritik Anies soal Transparansi Program Strategis Nasional
Jokowi dengan santai menjawab kritik transparansi PSN yang disampaikan Anies.
Baca Selengkapnya


Respons Menpora Dito Ariotedjo Disebut Kecipratan Rp27 Miliar Korupsi BTS Kominfo
Dito mengaku siap bila karena kasus tersebut akan menyebabkan dirinya keluar dari Kabinet Jokowi.
Baca Selengkapnya


Perkuat Dukungan di Pilpres 2024, Cak Imin Buka Peluang Temui PSI
Lalu bagaimana dengan pertemuan dengan Rizieq, apakah Cak Imin melakukan pembicaraan politik?
Baca Selengkapnya


Potret Fuji Dalam AI Yearbook, Cantik Eksotis Disebut Mirip Maia Estianty Muda Hingga Alm Nike Ardilla
Fuji dinilai amat cantik sampai disebut mirip Maia Estianty saat muda dan mendiang Nike Ardilla
Baca Selengkapnya

Cerita Pilu Sopir Ambulans Tak Bisa Antarkan Pasien sampai RS dengan Selamat, Sedih 'Serasa Ingin Berhenti jadi Driver'
Ia mengalami kegagalan dalam mengantarkan pasien ke rumah sakit dengan kondisi selamat. Ini membuat hatinya merasa miris hingga punyai keinginan tak terduga.
Baca Selengkapnya

Nangis Tak Kunjung Henti, Remaja ini Sedih karena Ortu Tak Bisa Datang, Langsung Bahagia saat Dapat 'Keluarga' Baru
Umumnya, pada momen wisuda orang-orang tercinta akan hadir untuk memberikan selamat. Namun hal ini tak dirasakan oleh wanita satu ini.
Baca Selengkapnya

Kasad Gebuk Drum dan Wakasad Main Gitar Petik Melodinya Bikin Melongo, Kasad Singapura Asik Bernyanyi Jadi Vokalis
Mereka terlihat sangat asyik mempersembahkan sebuah penampilan spesial dalam bermain musik. Momen tersebut sontak menjadi bukti keakraban antara ketiganya.
Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Melongo Mendengar Cerita Pria Ini, Berhasil Kuliahkan Anaknya dan Bekerja di Jepang Hasil dari Ternak Kambing
Peternak domba ini bisa menyekolahkan anaknya hingga berhasil menjadi seorang sarjana dan bekerja di negeri Sakura, Jepang. Hal itu membuat Dedi kagum.
Baca Selengkapnya

Sang Ayah Gugur di Medan Operasi, Cerita Julvian Berjuang Keras Agar Lulus Jadi Kowad TNI
Sosok perempuan teguh ini berjuang keras demi bisa lulus menjadi seorang Kowad TNI. Ia terinspirasi dari sosok mendiang ayahnya Sertu TNI Yafet Harimisa.
Baca Selengkapnya

Bikin Miris, Dua Jenazah Pria di Kabupaten Bandung Sempat Disimpan dalam Musala karena Terkendala Biaya Pemakaman
Kedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca Selengkapnya

Kronologi Forklif Ditabrak Kereta Jayakarta di Bekasi hingga Hancur Jadi Tiga Bagian
Dua belas warga sekitar sempat mencoba membantu mendorong forklif namun usaha mereka gagal.
Baca Selengkapnya