Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada 'anak jin' di korupsi Alquran

Ada 'anak jin' di korupsi Alquran anak arafiq di tahan kpk. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Kasus korupsi pengadaan Alquran diduga melibatkan banyak pihak. Bahkan terdakwa Fahd El Fouz pernah menyebut politikus Golkar Priyo Budi Santoso dan seluruh anggota DPR di Komisi VIII DPR terlibat dalam korupsi itu.

Dalam kasus ini, Fahd El Fouz bukanlah terdakwa pertama. Sebab, sebelumnya, pada 2013 lalu, Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhkan vonis terhadap anggota DPR dari Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar dan anaknya Dendy Prasetya Zulkarnaen Putra.

Zulkarnaen divonis dengan pidana penjara 15 tahun dan denda Rp 300 juta subsider 1 bulan kurungan. Sementara Dendy Prasetya Zulkarnaen Putra divonis pidana penjara 8 tahun dan denda Rp 300 juta subsider 4 bulan kurungan.

Kemudian pada 2014, Pengadilan Tipikor memvonis Ahmad Jauhari, mantan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah pada Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama, dengan hukuman 8 tahun penjara. Putusan ini lantas diperberat menjadi 10 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Jakarta pada 22 Agustus 2014. Vonis ini tidak berubah karena Mahkamah Agung (MA) menolak kasasinya.

Kini tiga tahun berselang, Fahd El Fouz yang merupakan putra dari musisi dangdut Almarhum A Rafiq, duduk di kursi pesakitan. Sejumlah fakta baru pun terungkap di persidangan. Salah satunya adalah soal istilah-istilah yang digunakan untuk memuluskan proyek korup tersebut.

Dalam persidangan kemarin, terungkap Fahd mendapat istilah 'anak jin'. Hal itu diungkap Ketua Unit Layanan Pengadaan di Kementerian Agama, Mohammad Zen, dalam kesaksiannya.

Awalnya, Zen ditanya jaksa KPK, Lie Putra Setyawan apakah pernah diancam oleh Fahd. Dia pun mengaku hanya didatangi dan didesak agar segera mengumumkan pemenang tender proyek pengadaan Alquran tahun 2012. Desakan juga datang dari pejabat pembuat komitmen dalam proyek tersebut, Bagus Natanegara. Di saat itulah Bagus mengistilahkan kepadanya bahwa Fahd adalah 'anak jin'.

"Cuma didatangi minta segera diumumkan. Pak Bagus bilang ada anaknya jin," kata Zen saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).

Meski demikian, Zen mengaku tidak tahu menahu latar belakang pemberian istilah 'anak jin' kepada Fahd. Selain istilah anak jin, dalam kasus ini muncul juga istilah 'pengajian', 'murtad' dan lain sebagainya.

Istilah-istilah tersebut pernah diungkapkan oleh mantan Kabiro Perencanaan pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Syamsudin, saat hadir dalam persidangan untuk kasus yang sama dengan terdakwa Zulkarnaen Djabar.

"Santri itu urusan pak, itu istilah terdakwa satu kepada Fahd El Fouz," kata Syamsuddin.

Menurut Samsudin, Fahd berkali-kali bertandang ke kantornya untuk mengatakan soal anggaran. Hal itu lantaran Zulkarnaen mendesaknya agar segera memasukkan usulan anggaran yang diperjuangkan di badan anggaran DPR.

Sementara Affandi yang juga pernah menjadi saksi untuk terdakwa Zulkarnaen Mungkap kan istilah pengajian dalam sidang, dia menjelaskan istilah artinya pembahasan soal lelang proyek.

"Itu artinya pembahasan soal lelang proyek," kata Affandi.

Sementara istilah murtad yang dimaksud dalam kasus ini adalah mangkir dari kesepakatan yang sudah ada.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ikut Jejak JK, Kader Muda Golkar Ini Dukung AMIN

Ikut Jejak JK, Kader Muda Golkar Ini Dukung AMIN

JK sebelumnya menyatakan mendukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Ingin  Dugaan Korupsi di Antam Jadi Momen 'Bersih-bersih' BUMN

Komisi III DPR Ingin Dugaan Korupsi di Antam Jadi Momen 'Bersih-bersih' BUMN

Korupsi yang diduga dilakukan Budi Said di Antam ditaksir mencapai Rp1,1 triliun

Baca Selengkapnya
Jaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Bukti Dugaan Korupsi  Alat Praktik SMK

Jaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Bukti Dugaan Korupsi Alat Praktik SMK

Jaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Dokumen Pengadaan Alat Praktik SMK yang Diduga Dikorupsi

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Korupsi Bupati Labuhanbatu, Rumah Dinas dan Rumah Pribadi Digeledah KPK

Kasus Dugaan Korupsi Bupati Labuhanbatu, Rumah Dinas dan Rumah Pribadi Digeledah KPK

Selain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Adu Gagasan Antikorupsi di KPK, Ganjar Cerita Pengusaha Takut Dilibas Jika Dirinya Menang Pilpres

Adu Gagasan Antikorupsi di KPK, Ganjar Cerita Pengusaha Takut Dilibas Jika Dirinya Menang Pilpres

Ganjar juga bercerita soal adanya kekhawatiran pengusaha jika dirinya menang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya