Abaikan konsep dan pembinaan pangkal ormas kerap berulah
Merdeka.com - Bentrokan antara Forum Betawi Rempug (FBR) dan pihak satuan pengamanan Apartemen Mal of Indonesia, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa hari lalu, membuktikan organisasi massa (Ormas) masih berkuasa di Jakarta. Selain sempat bentrok dengan satuan pengamanan Kelapa Gading Square, anggota FBR juga merusak sejumlah benda yang ditemui di dalam kawasan apartemen tersebut.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, sering terjadinya keributan yang melibatkan ormas tertentu adalah karena tidak adanya pembinaan yang serius oleh para pemimpinnya. Menurut Yayat, organisasi masyarakat membawa nama etnis atau budaya seharusnya menjaga nama baik, bukan malah mencari keributan.
"Kalau dulu ormas itu jelas pembinaannya seperti apa. Mereka bertangung jawab atas organisasi yang dibentuknya. Misalnya FBR itu organisasi yang konsepnya menjaga kelestarian budaya Betawi. Tapi sekarang ini malah mengarah pada kegiatan yang menyimpang, ini yang disayangkan," kata Yayat, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (31/5).
Dia melanjutkan, timbulnya sikap menyimpang tersebut dikarenakan tidak adanya konsep yang jelas dalam membentuk suatu organisasi. Apalagi menurut Yayat, FBR adalah organisasi yang merasa memiliki Jakarta.
"Semakin banyak pendatang di Jakarta membuat FBR ini seolah-olah adalah penguasa Jakarta. Dia berhak menjaga Jakarta, dari kelompok lain. Makanya sering terjadi keributan, memperebutkan lahan kekuasan. Ini yang menjadi menyimpang dari konsep organisasi," jelasnya.
Yayat mengatakan, untuk mengurangi gesekan yang terjadi antarormas di Jakarta, pemerintah seharusnya bekerjasama dengan ormas tersebut dengan menciptakan sarana pekerjaan dan memberikan fasilitas kepada anggota ormas, agar tidak terjadi perbuatan premanisme di jalanan.
"Berikan fasilitas, misalkan jaga keamanan, jaga parkiran atau yang lainnya. Itu untuk mengurangi terjadi premanisme di jalan. Dengan begitu saya rasa tidak akan terjadi lagi rebutan lahan, karena resmi dari pemerintah," pungkasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tenggang Rasa adalah Sikap Peduli pada Orang Lain, Ini Contohnya
Tenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.
Baca SelengkapnyaCara Memimpin Doa yang Singkat dan Bacaannya, Perlu Diketahui
Dengan doa, diharapkan segala kegiatan yang dilakukan dalam acara tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan diberkahi oleh Tuhan.
Baca SelengkapnyaSosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dakwah Singkat Adalah Upaya Menyampaikan Ajaran Agama, Ketahui Contohnya
Contoh dakwah singkat dalam Islam berbagai tema yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaPentingnya Memperhatikan Pengolahan Makanan selama Berpuasa
Pengolahan makanan selama berpuasa yang tepat sangat penting agar tidak mengalami masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca Selengkapnya10 Adab Masuk Rumah Orang Lain dalam Islam, Perlu Diketahui
Adab masuk rumah orang lain dalam Islam memiliki makna mendalam dan penting untuk menjaga tata krama dan hubungan antar-sesama.
Baca Selengkapnya5 Tanda Rekan Kerja Tidak Lagi Menyukaimu, Perhatikan Perubahannya
Lumrah bagi seseorang untuk tidak disukai oleh semua orang, terutama di tempat kerja. Penting untuk mengenali ciri-ciri rekan kerja mungkin tidak menyukaimu.
Baca SelengkapnyaAksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca Selengkapnya