Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

95 Hektare Area Taman Nasional Gunung Ciremai Hangus Terbakar

95 Hektare Area Taman Nasional Gunung Ciremai Hangus Terbakar Kebakaran di Gunung Ciremai. Istimewa

Merdeka.com - Setelah sempat berhasil dipadamkan, kobaran api yang sempat melahap vegetasi semak belukar dan berbagai jenis pohon pada lahan dan hutan seluas 95 hektare di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) tepatnya di Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat kembali menyala.

"Peristiwa amukan 'Si Jago Merah' yang awalnya terjadi pada Minggu (25/9) kemarin, ternyata belum sepenuhnya padam. Api kembali menyala akibat adanya tiupan angin yang cukup kencang pada Selasa (27/9) hingga Rabu (28/9)," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keteranganya kepada wartawan, Kamis (29/9).

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan bahwa tim gabungan pemadam yang terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Masyarakat Peduli Api (MPA), Forum Ciremai, Destana Karangsari, TNI, Polri, BTNGC dan relawan yang jumlahnya kurang lebih sekitar 170 personel, sempat kewalahan menjinakkan Si Jago Merah yang mengamuk lahan belukar tersebut.

"Api masih menyala. Tim masih dalam penanganan," ungkap Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan kepada BNPB.

Abdul menuturkan kondisi medan yang cukup sulit menjadi penyebab terhambatnya upaya pemadaman dari tim gabungan.

"Di sisi lain, kondisi medan yang berupa lereng bukit dan tebing curam berbatu ditambah jarak titik api dengan jalan utama cukup jauh turut menyulitkan upaya pemadaman oleh tim gabungan. Mereka pun telah mengerahkan tiga mobil pemadam kebakaran dan empat kendaraan taktis lainnya untuk mengangkut personel maupun peralatan yang dibutuhkan selama pemadaman," sambung Abdul.

Upaya pemadaman pun dilakukan hingga malam hari, mereka juga melakukan patroli bergilir guna memastikan titik api sudah tidak ditemukan lagi.

Hingga berita ini tayang, belum diketahui pasti penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut. Namun menurut catatan BNPB, peristiwa serupa juga pernah terjadi di blok Pejaten, Kabupaten Kuningan, tepatnya pada 1 September 2022 dengan luas lahan terbakar kala itu ialah 7.25 hektare.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pos Jatiwangi dan Kertajati mengungkapkan bahwa wilayah Kabupaten Kuningan mulai memasuki puncak musim kemarau tahun 2022 pada bulan Agustus-September. Di mana pada waktu tersebut cuaca menjadi lebih panas dan angin yang bertiup cukup kencang, sehingga potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan sangat tinggi.

Guna mengantisipasi dan melakukan upaya mitigasi potensi kebakaran hutan maupun kekeringan, Abdul mengimbau pada seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder terkait untuk bersinergi bersama dalam melakukan patrol rutin di lokasi-lokasi rawan kebakaran, seperti pegunungan, perbukitan dan semak belukar.

"Apabila mendapati adanya titik api, maka diharapkan tim gabungan bersama masyarakat dapat segera memadamkan dengan alat yang direkomendasikan. Bagi wisatawan maupun para pendaki dan petani agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Apabila harus membuat api unggun atau tungku memasak, pastikan api sudah benar-benar padam sebelum meninggalkan tempat," pungkasnya.

Reporter: Putri Oktafiana

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.

Baca Selengkapnya
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal TNI Kerahkan 2.010 Prajurit Sisir Gunung Lawu, Angkut 50 Ton Sampah dan Tanam 23.000 Pohon

Jenderal TNI Kerahkan 2.010 Prajurit Sisir Gunung Lawu, Angkut 50 Ton Sampah dan Tanam 23.000 Pohon

Para prajurit TNI AD membersihkan sampah dan melakukan penghijauan kembali setelah beberapa waktu lalu lokasi tersebut kebakaran.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.

Baca Selengkapnya
Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Upacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.

Baca Selengkapnya
Masa Tenang Pemilu 2024, Gibran Datangi Lokasi-Lokasi Ini

Masa Tenang Pemilu 2024, Gibran Datangi Lokasi-Lokasi Ini

Taman bersejarah yang erat berkaitan dengan Pura Mangkunegaran itu direvitalisasi sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Pantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau

Pantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau

Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.

Baca Selengkapnya
Hari Gini Belum Pakai Listrik, Begini Potret Kampung di Pelosok Tasikmalaya Memprihatinkan 'KWH-nya Belum Sampai ke Sini'

Hari Gini Belum Pakai Listrik, Begini Potret Kampung di Pelosok Tasikmalaya Memprihatinkan 'KWH-nya Belum Sampai ke Sini'

Berada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.

Baca Selengkapnya