7 Pasien Corona dari Klaster Demo UU Cipta Kerja di Semarang Sembuh, 4 Dikarantina
Merdeka.com - Tujuh pasien Covid-19 dari klaster peserta aksi demonstrasi tolak Undang-Undang Cipta Kerja di Semarang dinyatakan sembuh. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, memantau kondisi kesehatan empat peserta demonstran yang belum sembuh.
"Tujuh orang sembuh dari Covid-19 sudah kami izinkan untuk pulang. Empat orang lagi masih dalam karantina. Mereka tetap kami pantau kondisi kesehatannya," kata Kadinkes Kota Semarang, Abdul Hakam usai giat operasi protokol kesehatan di Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (20/10).
Dia mengungkapkan tujuh orang tersebut dinyatakan sembuh setelah dua kali tes pemeriksaan melalui polymerase chain reaction (PCR) hasilnya negatif. "Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 11 peserta demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Semarang dinyatakan terpapar Covid-19 setelah dilakukan rapid test oleh perusahaan masing-masing.
Dari hasil rapid test itu, ada 10 orang yang dinyatakan reaktif Covid-19. Dinkes Kota Semarang kemudian melakukan tracking kontak erat terhadap 10 pekerja itu, dan menemukan satu orang lagi yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya