7 Jasad Ditemukan, Pencarian Korban Longsor Tambang di Parigi Moutong Dihentikan
Merdeka.com - Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu menutup operasi SAR pencarian korban longsor di lokasi tambang emas ilegal di Desa Buranga, Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah.
"Setelah satu jenazah korban terakhir berhasil dievakuasi, maka secara resmi kegiatan operasi ini kami tutup," kata Kepala SAR Palu Andrias Hendrik Johanes yang dihubungi dari Palu, Senin (1/3).
Dia menjelaskan operasi SAR hari keenam terhadap satu korban tersisa yang tertimbun longsor di lubang penambangan menambah daftar korban meninggal dunia menjadi tujuh orang, sebagaimana laporan masyarakat saat peristiwa itu terjadi.
Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) SAR, kegiatan operasi dilaksanakan tujuh hari sejak peristiwa terjadi, namun apabila dalam operasi tersebut semua korban berhasil dievakuasi, maka kegiatan SAR dinyatakan berakhir.
Pada operasi SAR hari pertama, katanya, warga berhasil mengevakuasi tiga jasad korban yang tertimbun longsor, lalu operasi hari kedua tim SAR gabungan mengevakuasi tiga jenazah lainnya dan pencarian sehari sebelum operasi berakhir, tim menemukan satu jenazah tersisa.
Pada kegiatan pencarian korban longsor tersebut, operasi dipimpin langsung Kepala Basarnas Palu yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC) didampingi oleh Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Andi Sultan.
Dia menjelaskan, korban terakhir dievakuasi oleh tim gabungan dari lubang penambangan sekitar Pukul 13.35 Wita dibantu tiga alat berat jenis excavator. Tim lebih dulu menemukan potongan tubuh korban sekitar 10 meter dari penemuan jasad. Jenazah kemudian dilarikan ke Puskesmas Ampibabo menggunakan mobil ambulans milik Polres Parigi Moutong untuk proses identifikasi sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Setelah proses evakuasi selesai, sekitar Pukul 17.15 WITA tim SAR gabungan langsung melakukan apel penutupan operasi sebelum dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Basarnas mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut, hingga seluruh jenazah berhasil dievakuasi. Jumlah korban dalam peristiwa itu sebanyak 23 orang, 16 dinyatakan selamat dan tujuh orang meninggal dunia.
"Keberhasilan ini berkat kerja sama tim. Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi para pihak dan masyarakat, sekaligus kami memohon maaf bila ada kekeliruan dalam penanganan kegiatan operasi, dan keluarga yang berduka tetap tabah menerima kenyataan ini," kata Andrias. Dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya