Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Fakta Brigadir Petrus mutilasi 2 anaknya

7 Fakta Brigadir Petrus mutilasi 2 anaknya Brigadir Petrus Bakus. ©istimewa

Merdeka.com - Anggota satuan Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus tega membunuh secara tragis kedua anaknya, F (5) dan A (3). Pelaku memutilasi para korban menjadi beberapa potong tubuh.

Hingga saat ini, ada tiga kemungkinan pelaku nekat berbuat seperti itu. Yang pertama didorong oleh permasalahan di dalam rumah tangga, kedua pelaku menderita penyakit mental dan ketiga karena bisikan gaib.

Polisi sendiri masih terus mendalami kasus ini. Bahkan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto sampai menangani langsung dengan datang ke TKP.

"Pelaku masih menjalani pemeriksaan di markas Polres Melawi, sejak kejadian itu," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto, saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/2) siang.

Peristiwa sadis itu terjadi sekitar pukul 00.15 WIB di kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi, di Gang Darul Falah, desa Faal, kecamatan Nanga Pinoh.

Istri Petrus, Windri, pada saat itu terbangun dari tidurnya, dia bertemu Petrus berdiri di depannya sambil memegang parang, sambil mengatakan 'mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah, maafkan Papa ya dik'.

Namun Windri terkejut setelah dia melihat ke dalam kamar, menemukan dua anaknya tewas terbunuh. Windri pun bergegas keluar rumah, melapor dan meminta pertolongan ke penghuni asrama lainnya.

Berikut lima fakta Brigadir Petrus mutilasi kedua anaknya:

Brigadir Petrus juga berniat habisi istri

Usai membunuh kedua anaknya, Petrus juga berusaha membunuh istrinya, Windri. Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto menuturkan, sang istri terbangun saat suaminya mendatanginya sambil membawa parang sudah berlumuran darah."Dia mengatakan akan membunuh istrinya," kata Arianto.Menurut Arianto, Windri sempat meminta waktu buat melihat kedua anaknya. Ternyata mereka sudah tewas mengenaskan. Sang istri sempat teriak."Dikatakan oleh pelaku, kedua anaknya tersebut sudah meninggal. Lalu istrinya mencari cara agar pelaku tidak curiga, sehingga meminta kepada pelaku sebelum membunuhnya agar mengambilkan air terlebih dahulu," ujar Arianto.Pada saat mengambilkan air minum, Windri kabur dan meminta pertolongan kepada warga asrama.

Usai mutilasi 2 anaknya, Petrus nongkrong di teras rumah

Usai memutilasi anaknya, dia sempat nongkrong di teras rumahnya, di asrama Polres Melawi. Windri berhasil menyelamatkan diri keluar rumah dan meminta pertolongan dengan mendatangi rumah Brigadir Sukadi, rekan Petrus di kesatuan sama. Setelah menyembunyikan istri Petrus, Sukadi pun mendatangi rumah Petrus. Dia melihat rekannya itu sedang duduk-duduk di teras rumah."Petrus bilang ke Pak Sukadi, 'Sudah saya bersihkan bang. Saya menyerahkan diri," kata seorang sumber merdeka.com di kepolisian di Kalbar, Jumat (26/2).Tidak lama usai kejadian itu, sekitar pukul 00.20 WITA, Kapolsek Menukung, AKP Sofyan, kebetulan sedang menginap di rumah dinas Kasat Intelkam Polres Melawi, penasaran setelah mendengar ribut-ribut. Rumah Sofyan berada di samping rumah Petrus."Kasat intelkam dan Kapolsek Menukung mengecek rumah Petrus, dan sedang duduk dengan Pak Sukadi. Kasat intel bertanya kepada Petrus, Petrus mengaku telah membunuh dua anaknya," ujar sumber itu.Peristiwa itu dibenarkan Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto, saat dikonfirmasi Jumat (26/2). Petrus kini sudah diamankan di markas Polres Melawi."Dilakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), meminta keterangan saksi-saksi," kata Arianto.

Sebelum mutilasi, Petrus sempat memandikan kedua korban

Windri menuturkan sebelum suaminya memutilasi sempat memandikan kedua korban. Informasi yang dihimpun merdeka.com, Windri tidak mendengar saat pelaku memutilasi F (5) dan A (3).Selain itu, Petrus juga belakangan berubah sikap menjadi temperamen dan mudah marah. Bahkan pelaku mengaku sempat mendapat bisikan gaib."Sejak seminggu ini suaminya sering marah-marah sendiri di rumah seperti ada makhluk halus yang mendatangi, dan bercerita sering mendapat bisikan," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto berdasarkan kesaksian istri pelaku, Windri, Jumat (26/2).

Petrus mutilasi saat 2 anak kandungnya tidur

Petrus membunuh kedua anaknya ketika para korban tersebut sedang terlelap tidur. TKP kejadian berada di asrama Polres Melawi, Gang Darul Falah, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Melawi."Dua korban itu adalah anaknya sendiri. Keduanya dibunuh saat sedang tidur," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto.Dari keterangan istri Petrus, Windri, sebelum membunuh dua anaknya, dalam sepekan terakhir suaminya kerap marah-marah tanpa sebab."Seperti ada makhluk halus, Petrus bercerita sering dapat bisikan. Itu cerita istrinya," ujar Arianto.Windri juga sempat akan dibunuh Petrus, usai dia membunuh dua anaknya, F (5) dan A (3)."Saat bertemu dengan Windri, Petrus memegang parang berlumuran darah. Dia (Petrus) mengancam juga akan membunuh istrinya," ucap Arianto.Windri selamat setelah berhasil kabur. Dia meminta pertolongan kepada tetangganya.

Petrus kerap marah-marah enggak jelas sejak usia 4 tahun

Windri mengaku, sikap Petrus yang kerap marah-marah sendiri sudah terjadi sejak umur 4 tahun."Dari cerita istrinya, Petrus suka marah-marah sendiri seperti kedatangan makhluk halus dan dapat bisikan itu, sudah sejak usia pelaku (Petrus Bakus) umur 4 tahun," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto, kepada merdeka.com, Jumat (26/2).Arianto mengungkapkan, setelah marah-marah Petrus merasakan seluruh badannya kedinginan. "Badannya Petrus juga sering kedinginan kalau sudah seperti itu (marah-marah sendiri)," ungkap Arianto.Kata dia, dugaan awal pelaku menderita penyakit gangguan kejiwaan di saraf otaknya. "Diduga tersangka Petrus menderita Schizophrenia," pungkas Arianto.

Petrus mutilasi 2 anaknya untuk dipersembahkan kepada Tuhan

Anggota Satuan Intelkam Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus memutilasi kedua anaknya, F (5) dan A (3). Di hadapan petugas, pelaku mengaku tidak menyesali perbuatannya."Dia melakukan pembunuhan anak-anaknya dengan sadar dan tidak menyesal, karena ada bisikan yang memerintahkan, untuk persembahan kepada Tuhan," kata Kapolda Kalimantan barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto eksklusif kepada merdeka.com, Jumat (26/2).Selain itu, Arief menuturkan, pelaku menyakini pembunuhan kedua korban merupakan jalan menyatukan mereka."Ia tidak menyesal karena anaknya sudah kembali ke surga, dan menganggap anaknya sudah menyatu dengan dirinya," tuturnya.

Saat diperiksa, Petrus meracau dan tak kenal atasan

Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan saat ini dokter forensik sedang melakukan pemeriksaan dua mayat korban mutilasi yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus, anggota satuan intelkam Polres Melawi."Kedua mayat sedang diperiksa oleh dokter forensik," kata Arief kepada merdeka.com, Jumat (26/2).Arief menambahkan, tersangka sudah ditahan di Polres Melawi dan kini sedang dilakukan penyidikan. "secara fisik sehat tetapi kondisi bicaranya seperti orang meracau, tidak mengenal Kapolres dan Kasatnya," ungkap Arief.Lebih dalam Arief memaparkan, pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa para saksi."Tim penyidik Polda Kalbar dan Polres setempat sudah melakukan olah TKP, serta melakukan pemeriksaan saksi-saksi," terangnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak

Baca Selengkapnya
Kenal Sejak SD, Prajurit TNI Asal Papua Ini Akui Punya Pacar Anak Bupati

Kenal Sejak SD, Prajurit TNI Asal Papua Ini Akui Punya Pacar Anak Bupati

Prajurti TNI putra Papua bagikan cerita saat menjalin asmara dengan anak Bupati. Seperti apa kisahnya?

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Biikin Iri, Keluarga Petani Ini Punya 10 Anak yang Sukses

Biikin Iri, Keluarga Petani Ini Punya 10 Anak yang Sukses

Setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh dan sukses menjalani hidup.

Baca Selengkapnya
Jelang Pensiun Prajurit TNI Ini Akan Jualan Es & Bakso, Begini Pesan Mendalam dari Komandan

Jelang Pensiun Prajurit TNI Ini Akan Jualan Es & Bakso, Begini Pesan Mendalam dari Komandan

Perwira TNI beri pesan mendalam ke anak buahnya yang akan masuk masa pensiun. Ternyata ada yang berencana jualan es dan bakso.

Baca Selengkapnya
Kepergok Mengintip ke Kamar Mandi, Seorang Pria Bunuh Calon Adik Ipar

Kepergok Mengintip ke Kamar Mandi, Seorang Pria Bunuh Calon Adik Ipar

Pelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya