59 Perusahaan Kapal Pesiar Kunjungi Booth Indonesia di Seatrade Cruise Global USA
Merdeka.com - Kehadiran Indonesia di perhelatan Seatrade Cruise Global USA 2019, mampu menarik perhatian. Buktinya, sebanyak 59 perusahaan kapal pesiar mancanegara mengunjungi booth Indonesia. Hal ini menjadi angin segar buat Indonesia yang dikenal sebagai negara bahari. Apalagi perusahaan kapal pesiar yang berkunjung itu juga menjalin kerjasama dengan perusahaan kapal pesiar Tanah Air.
Keputusan Indonesia ambil bagian dalam event yang dihelat di Miami Beach Convention Center, Miami, Amerika Serikat, 8-11 April, sangat tepat. Bagaimana tidak, event yang juga berisi konferensi dan pameran itu menarik lebih dari 10.000 pengunjung. Tidak hanya itu, lebih dari 700 perusahaan dari 93 negara dan lebih dari 300 jurnalis internasional juga hadir.
Penampilan Indonesia di Seatrade Cruise Global USA 2019 menjadi bukti kuatnya Indonesia Incorporated. Karena, dalam kegiatan itu Kementerian Pariwisata menggandeng Kementerian Koordinator Kemaritiman (Kemenkomar), Kementerian Perhubungan. dan Pelindo IV.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya, keberhasilan Indonesia di Seatrade Cruise Global USA 2019 tidak lepas dari semangat Indonesia Incorporated.
"Semuanya pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, sama-sama bergerak di sektor bahari. Dan, menjadikan pariwisata sebagai anak panah. untuk membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Nia Niscaya, Rabu (24/4).
Selain pemerintahan, industri pariwisata yang bergelut di bidang kapal pesiar juga dilibatkan dalam event ini. Seperti PT JTB Indonesia, UD Jangkar Emas,. Pacto, Destination Asia dari KCBJ Tours.
"Yang membuat kita senang, tidak kurang dari 59 perusahaan kapal pesiar mancanegara turut berpartisipasi dan datang ke pavilion Indonesia. Mereka juga bertransaksi dengan industri pariwisata kapal pesiar yang ada di Indonesia," terang Nia.
Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata Alexander Reyaan menilai transaksi yang dilakukan di Miami itu akan berdampak positif bagi dunia maritim Indonesia.
"Dengan jalinan di Miami, kapal pesiar yang akan bersandar di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia akan semakin banyak. Dan kita siap menerimanya, seperti di Benoa Bali dan Tanjung Mas Semarang. Dan tentu saja impactnya adalah dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia," paparnya.
Dalam kesempatan itu Kemenpar membawa misi memasarkan 14 Pelabuhan Cruise Ship di Indonesia. 14 Pelabuhan itu siap menerima kapal-kapal cruise dari seluruh Dunia.
Hadir dalam pertemuan tersebut Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo, Duta Besar RI di AS Mahendra Siregar, Konjen RI di Houston, Nana Yuliana, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata Alexander Reyaan, dan Asdep Kemenkomar yang juga Ketua Satgas Cruise Ship Indonesia, Rahman Hidayat.
Adapun 14 Pelabuhan Cruise Ship tersebut antara lain Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Banda Neira, Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Agata, Pelabuhan Palopo, Pelabuhan Pare-pare, Pelabuhan Labuan Bajo, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Semarang, dan Pelabuhan Jakarta.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, sejak pencabutan kebijakan azas Cabotage, serta deregulasi kebijakan untuk kapal pesiar, sektor ini menjadi bergairah. Sebab kapal-kapal pesiar itu sekarang boleh embarkasi dan di embarkasi di pelabuhari-pelabuhan besar di Indonesia. Boleh menaik-turunkan penumpang di pelabuhan di Indonesia.
"Lalu mempermudah pelayanan atas perizinan. Juga terhadap yacht, perahu pesiar yang lebih kecil. kami deregulasi soal CAIT. Hasilnya, respons pasar sangat bagus. Karena, dua per tiga terumbu karang dunia ada di Indonesia dan wisatawan dunia ingin menikmati keindahan alam laut yang indah ini. Yang harus diingat, garis pantai Indonesia itu terpanjang nomor dua di dunia, setelah Canada," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kembali Digelar, Bali & Beyond Travel Fair 2024 Targetkan Transaksi hingga Rp8,1 Triliun
Target itu ditentukan berdasarkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMampu Gerakkan Roda Perekonomian, Ini Serba-Serbi Pelaksanaan F1 Powerboat 2024 di Balige
Keberhasilan penyelenggaraan ajang ini juga meningkatkan pariwisata dan membuka peluang untuk menjadi tuan rumah ajang bergengsi lainnya.
Baca SelengkapnyaInduk Holding BUMN Jasa Survei Fokus Bergabung ke International Association of Classification Societies, Apa Untungnya?
Sektor maritim menjadi salah satu sektor yang berkontribusi terhadap ekonomi dunia karena 80 persen perdagangan internasional diangkut oleh transportasi laut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bertemu Pj Gubernur, Industri Pariwisata Bali Sampaikan Aspirasi Soal Pungutan Wisman
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaBerpartisipasi Promosikan Indonesia, Tolak Angin Sido Muncul Kembali Luncurkan Iklan Pariwisata di Kota Manado
Sido Muncul berkomitmen untuk memperkenalkan Indonesia ke mata dunia.
Baca SelengkapnyaSebanyak ini Jumlah Manusia yang Pernah Merasakan Melayang di Luar Angkasa
Apalagi di masa mendatang akan dibukanya penerbangan komersial ke luar angkasa sebagai wahana wisata baru.
Baca SelengkapnyaDestinasi Pariwisata Kaltim Berkembang Pesat, Jelajahi Keindahannya Sekarang
Kaltim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik alam, budaya, maupun sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca Selengkapnya