5.000 Pengikut Ahmadiyah di Kuningan hingga kini tak punya KTP
Merdeka.com - Sebanyak 5.000 warga Manis Lor, Kuningan Jawa Barat belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Warga yang merupakan jemaah Ahmadiyah ini belum mendapatkan KTP karena Dinas Kependudukan Catatan Sipil (dukcapil) setempat masih mendapatkan tekanan dari kelompok garis keras yang menolak adanya Ahmadiyah.
"Dinas dukcapil di kabupaten tersebut sampai sekarang masih mendapat tekanan dari kelompok-kelompok garis keras untuk tidak menerbitkan KTP warga Ahmadiyah. Karena dilarang menuliskan dala kolom KTP bahwa mereka muslim," terang Yeni Wahid dari Wahid Institute di balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (23/2).
Akibatnya warga Manis Lor ini mengalami sejumlah kerugian. Mereka tidak bisa menggunakan haknya hanya karena tidak memiliki KTP. Mulai dari urusan pernikahan hingga membuat rekening bank. Padahal kata dia, KTP hak mendasar dari warga negara.
"Di Indonesia kalau enggak punya KTP mau nikah susah, mau bikin rekening bank susah, mau ngapa-ngapain susah. Itu adalah hak mendasar dari warga yang tidak terpenuhi sampai sekarang. Itu tetap PR pemerintah pusat, dalam hal ini kemendagri," tutur Yeni.
Dalam hal ini, Wahid Institute mengatakan seharusnya pemerintah menjamin hak warga negara, terutama tentang kepercayaan yang diyakini. Hal yang mendasar dalam pemenuhan kebutuhan adalah hak untuk beribadah dan mendapatkan rasa aman.
Ia menilai banyak penyegelan rumah ibadah justru kerap kali dilakukan oleh pemerintah daerah. Tak hanya itu, di beberapa daerah tertentu pemda masih sulit memberikan izin untuk mendirikan rumah ibadah.
"Nah hal-hal semacam itu harusnya tidak boleh lagi dilakukan oleh pemerintah daerah," tegasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sanksi Peringatan Keras Terakhir buat Ketua KPU Usai Terima Pendaftaran Pencalonan Gibran
DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya
Sebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaPelaku Pembakaran Ponpes Darul Istiqamah Diringkus Polisi, Satu Masih Buron
BS pun dijerat pasal 187 KUHP tentang tindakan dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun
Yogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaKunjungi PGI, Yenny Wahid ingin Umat Kristiani Dukung Ganjar Karena Alasan Ini
Anak Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini berkelakar. Alasan untuk memilih Ganjar karena berasal dari Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaKisah Eks Pegawai Maskapai Pilih jadi Pendakwah di Jalanan, Ujian Hidup Anak Istri Pindah Agama
Ternyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji
Mahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.
Baca Selengkapnya