50 Persen Peredaran Narkoba di Bali Dikendalikan dari Lapas
Merdeka.com - Sekitar 50 persen peredaran narkoba di Pulau Bali diduga dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Badung, Bali dan Lapas Banyuwangi, Jawa Timur. Para pengendali ini mengatur distribusi barang haram itu menggunakan alat komunikasi dari dalam penjara.
"Kalau jaringan dari Lapas memang ada. Mereka (pengedar) banyak dikendalikan baik itu dari Lapas Kerobokan dan Lapas di Banyuwangi. Itu sekitar 40 hingga 50 persen karena mereka hanya mengendalikan saja, jaringannya hanya komunikasi saja," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Kombes Pol Mochamad Kozin saat konferensi pers Hasil Operasi Antik Agung 2021 di Mapolda Bali, Selasa (23/2).
Dia menyampaikan, Operasi Antik 2021 yang dimulai dari 4 hingga 19 Februari 2021 atau dua pekan sudah mengungkap 64 kasus narkoba dengan 74 tersangka. Empat orang di antaranya warga negara asing (WNA).
Barang bukti yang diamankan di antaranya: 417,029 gram sabu-sabu, 88,78 gram ganja, 125,78 gram ekstasi, 12 butir ekstasi, 1,31 gram heroin, 57, 47 gram tembakau gorila, 0,73 gram hasish, 0,30 gram LSD, 6,79 gram khetamine, 100 butir pil erimin, dan uang sebanyak Rp 290.000.
"Kalau saya lihat dari hasil ini pengedarnya itu 60 persen dan 40 persen pemakai. Kalau WNA itu dari Rusia, Perancis, Italia dan Swiss. Itu, rata-rata pemakai sendiri," imbuhnya.
Dia juga menyampaikan bahwa hanya 31 dari 64 kasus itu yang merupakan target Operasi Antik 2021. Namun, 33 kasus yang sebenarnya bukan target operasi terungkap di saat penyidikan.
Kasus narkoba yang diungkap pada Operasi Antik di Bali tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. "Peningkatan melebihi dari tahun yang lalu. Saya melihat sebenarnya secara logika adanya Covid-19 ini seharusnya orang takut. Kalau namanya takut, harus menghindar dan menjauh. Tapi kenyataannya narkoba ini tidak ada putus-putusnya terutama dari Polresta Denpasar paling banyak barang bukti dan penangkapan," ujarnya.
Dia juga mengatakan, peningkatan kasus yang terjadi harus dipelajari penyebabnya. "Itu harus dipelajari juga. Kita juga tidak tahu apa sebabnya justru dalam Covid-19 ini (kasus narkoba) malah meningkat. Kita tidak bisa mengandai-andai mungkin yang namanya narkoba tidak akan ada habisnya, sama dengan judi tidak akan ada habisnya," sebut Kozin.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaSetelah mencoblos di desa kelahirannya, Koster akan menuju Kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar untuk memantau hitung cepat.
Baca SelengkapnyaPopulasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaSejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.
Baca Selengkapnya