5 Reaksi SBY soal kenaikan harga elpiji 12 Kg
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga jual elpiji kemasan 12 Kg dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per Kg. Besaran kenaikan di tingkat konsumen akan bervariasi berdasarkan jarak SPBBE ke titik serah (supply point).
Mulai 1 Januari 2014, harga gas elpiji 12 kg mengalami kenaikan sekitar 40-60 persen. Di tingkat agen, harga elpiji berada dalam kisaran Rp 124-130 ribu, namun dapat naik hingga Rp 145 ribu pada tingkat sub-agen dan pengecer.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) angkat bicara soal kenaikan elpiji 12 Kg. SBY menyesalkan tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu soal kenaikan harga elpiji, meski Pertamina berhak menaikkan harga tanpa ada persetujuan pemerintah.
"Saya boleh mengatakan Pertamina ketika mengambil keputusan untuk menaikkan pasti dengan pertimbangan tertentu dan tidak serampangan. Itu kewenangan Pertamina dan memang tidak diperlukan persetujuan presiden," ujar SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1).
Berikut empat pernyataan SBY soal kenaikan elpiji 12 Kg.
SBY minta Pertamina tinjau ulang kenaikan harga elpiji 12 kg
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan Pertamina mengkaji kembali keputusan menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram. Harga elpiji melonjak hingga 60 persen dinilai mencekik rakyat."Pemerintah sebagai pemegang saham Pertamina agar mendorong peninjauan kembali terhadap kebijakan tersebut," ujar SBY usai rapat kabinet di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1). "Pemerintah punya kewajiban meninjau secara utuh dampak sosial, ekonomi yang ditimbulkan yang dinilai masyarakat terlalu tinggi," tambahnya.SBY berharap kebijakan kenaikan harga elpiji tetap melalui prosedur dan mekanisme yang diatur oleh undang-undang. Meski begitu, SBY mengatakan Pertamina tak perlu izin presiden untuk menaikkan harga elpiji.
SBY minta Pertamina tak bebani rakyat dengan kenaikan elpiji
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan keputusan kenaikan harga elpiji 12 Kg diambil setelah SBY melakukan rapat terbatas bersama jajaran kementerian. Salah satu hasil keputusan rapat, SBY meminta Pertamina dalam mengambil keputusan selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat."Ini harus ditempuh dengan tahapan yang tetap tidak memberikan beban yang tidak semestinya kepada masyarakat," ucap SBY saat konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (5/1).Meski demikian, SBY memaklumi kerugian Pertamina dalam menjual gas elpiji. "Prinsip yang pemerintah pilih kebijakan pemerintah pilih pertamina dan negara tidak terus menerus dirugikan apalagi dengan jumlah besar," tegasnya.Untuk mencari jalan keluar permasalahan ini, SBY meminta Pertamina untuk konsultasi dengan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). "Saya berharap mekanisme dan tindakan mereka sudah bekerja sehari dan konsultasi dengan BPK," tutupnya.
SBY ngaku putar otak agar kenaikan elpiji tak cekik rakyat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih mencari solusi agar kenaikan harga elpiji 12 kilogram tak membuat rakyat tambah sengsara. Harga elpiji melambung karena kenaikan mencapai 60 persen."Karena situasi jadi perhatian publik, oleh karena itu pemerintah memandang perlu mengelola persoalan dan mencarikan solusi tepat untuk ekonomi, rakyat dan tepat untuk membangun negara ke arah yang baik," ujar SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1).Menurut SBY, saat mengambil keputusan Pertamina pasti sudah memikirkan secara matang. Namun yang disesalkan adalah tidak adanya koordinasi terlebih dahulu, meski Pertamina berhak menaikkan harga tanpa ada persetujuan pemerintah."Saya boleh mengatakan Pertamina ketika mengambil keputusan untuk menaikkan pasti dengan pertimbangan tertentu dan tidak serampangan. Itu kewenangan Pertamina dan memang tidak diperlukan persetujuan presiden," tuturnya.
SBY salahkan Pertamina naikkan harga elpiji 12 kg
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kebijakan Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg adalah sebuah kesalahan. Dia berjanji untuk mencari jalan keluar yang lebih solutif dan prorakyat."Saya mengetahui BPK menyatakan ada kerugian Pertamina sekitar Rp 7 triliun, tetapi solusinya tidak otomatis menaikkan harganya sebesar 60%," kata SBY lewat akun Facebook resminya, Minggu (5/1).SBY menilai kenaikan harga yang terlalu pesat akan meningkatkan harga barang dan jasa. Pada akhirnya rakyat kurang mampulah yang akan terbebani."Kebijakan yang membawa dampak luas ini juga tidak dikoordinasikan dengan baik dan persiapannya pun juga kurang. Ini seharusnya tidak boleh terjadi," jelasnya.
SBY sebut BPK rekomendasikan kenaikan harga elpiji 12 Kg
Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pertamina mengalami kerugian Rp 7,7 triliun. Untuk mengatasinya diambil kebijakan untuk menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram. Keputusan ini ternyata menuai kecaman dari berbagai pihak."BPK dalam pemeriksaannya merekomendasikan kenaikan elpiji 12 kilogram untuk mengatasi dan mengurangi kerugian Pertamina," ujar SBY usai rapat kabinet di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1).Menurut SBY, dalam rapat tadi telah dibahas secara mendalam terkait kebijakan menaikkan harga elpiji. Meski tak ada kewenangan dari presiden, namun SBY meminta agar sejumlah aspek dipertimbangkan sehingga tak merugikan rakyat."Memperhatikan semua aspek dengan memahami kewenangan dan kewajiban sebagai korporate dan memperhatikan aspirasi mayoritas masyarakat, utamanya yang berkaitan dengan masalah ekonomi," jelasnya.
Baca juga:Elpiji 12 Kg di Malaysia Rp 70.000, Pertamina tidak efisien5 Tokoh tolak kenaikan elpiji hingga minta bos Pertamina mundurPertamina diberi waktu 1 hari tinjau kenaikan gas elpijiSaling tuding di balik kenaikan harga elpiji 12 Kilogram'Pemerintah jangan cuci tangan soal kenaikan harga elpiji'
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga
Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaPendaftaran KTP untuk Beli Gas LPG 3 Kg Diperpanjang Sampai Bulan Mei, Ini Alasannya
Sampai 31 Desember 2023 baru 31,5 juta NIK yang telah terdaftar di sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 kg.
Baca SelengkapnyaBeli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong
Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaLagi, Pemerintah Bagi-Bagi Rice Cooker di Tahun 2024 Ini Sasarannya
Alasannya program ini bisa mengurangi impor gas elpiji (LPG).
Baca SelengkapnyaHarga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca Selengkapnya