Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Provokasi Australia yang harus ditindak tegas pemerintah

5 Provokasi Australia yang harus ditindak tegas pemerintah

Merdeka.com - Australia lagi-lagi menunjukkan sikap yang tidak bersahabat dengan Indonesia. Setelah sebelumnya melakukan penyadapan, Australia kini menghalau imigran gelap asal Timur Tengah dan mendorong mereka kembali ke wilayah perairan Indonesia.

Sikap Australia ini kembali membuat geram. Namun sayang hingga kini pemerintah terkesan letoy menghadapi negara kanguru itu.

Pengamat Hukum Internasional Hikmahanto Juwana mengkritisi kebijakan Australia menghalau kapal para pencari suaka kembali ke perairan Indonesia.

Dalam pernyataannya di Jakarta, ia menyebut negeri kanguru itu tidak mempraktikkan kebijakan bertetangga yang baik merujuk pada sikap AL Australia menghalau 45 imigran gelap.

"Pemerintah Indonesia perlu memprotes keras tindakan AL Australia tersebut. Pemerintah Indonesia harus meminta agar pemerintah Australia turut bertanggung jawab dan tidak sekadar cuci tangan atas permasalahan pencari suaka," katanya.

Berikut lima provokasi Australia yang seharusnya ditindak tegas oleh pemerintah Indonesia:

Australia sadap SBY dan pejabat Indonesia

Laporan yang dibocorkan Edward Snowden menyebutkan bahwa Australia pada 2009 lalu menyadap komunikasi ponsel Presiden SBY. Tidak hanya SBY, sejumlah pejabat kenegaraan juga disadap oleh Australia. Yang mengejutkan, ternyata ibu negara, Ani Yudhoyono, pun masuk dalam daftar penyadapan tersebut. Hingga kini motivasi Australia menyadap Ibu ANi masih belum diketahui.Akibat penyadapan ini Presiden SBY memutuskan beberapa kerja sama dengan Australia. Namun sikap yang ditempuh SBY tersebut dinilai beberapa pihak kurang galak.Akibat isu penyadapan ini, beberapa situs pemerintah Australia diretas oleh hacker Indonesia. Atas nama nasionalisme, para peretas menyerang situs-situs negeri sekutu AS itu.

Australia dukung gerakan separatis Indonesia

Pemerintah Australia dituding juga dekat dengan gerakan separatis di Tanah Air. Hal ini dibuktikan ketika negara kanguru itu ikut menaruh perhatian atas terbunuhnya seorang pemimpin separatis di Papua, Mako Tabuni pada Juni 2012 lalu. Menlu Australia, Bob Carr pada awal Agustus 2012 lalu meminta pemerintah Indonesia melakukan penyelidikan atas tewasnya Mako Tabuni. Pernyataan itu pun segera mendapat reaksi keras dari dalam negeri.DPR kala itu menuding bahwa Australia mendukung gerakan separatis di Indonesia. Beberapa politisi Senayan pun langsung melontarkan kritik pedas kepada Bob Carr.Di tahun 2006, Indonesia pernah menarik duta besarnya di Australia. Penyebabnya, kala itu Australia memberikan visa sementara untuk 42 warga Papua. Ke 42 warga Papua itu sendiri dianggap kelompok separatis oleh pemerintah Indonesia.

Australia bayar mata-mata di Pantai Selatan

Diam-diam Australia juga membangun jaringan di Indonesia untuk menghadang laju para imigran gelap. 8 Orang dari Angkatan Darat tentara Australia kini sedang berada di wilayah pantai selatan, di antaranya di perairan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.Aksi diam-diam tentara negeri Kanguru itu telah diendus oleh intelijen Indonesia. Ke-8 tentara Australia itu membuat jaringan, semacam agen khusus yang terdiri dari warga wilayah selatan untuk melaporkan setiap ada pelolosan imigran gelap menuju Pulau Christmas."Menurut informasi, masyarakat tersebut akan dibayar atau digaji Rp 6 juta per bulan. Yang menjadi catatan dan perlu diwaspadai dan diantisipasi adalah wilayah Sulawesi Selatan karena merupakan salah satu daerah yang dijadikan pelarian imigran gelap," ujar sumber itu.Namun ketika dikonfirmasi, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Iskandar Sitompul mengaku tidak tahu soal pelatihan itu. Alasannya, latihan yang dilakukan AD Australia itu tidak melibatkan TNI.

Kapal imigran di dorong ke wilayah Indonesia

Angkatan Laut Australia menghalau imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak masuk ke perairan benua tersebut. TNI AL Australia mendorong mereka kembali ke wilayah perairan Indonesia, Senin (7/1).Sebanyak 45 imigran gelap asal Timur Tengah itu akhirnya terdampar di wilayah perairan Indonesia di sekitar Laut Timor, kemudian diamankan oleh Polres Rote Ndao.Kapolres Rote Ndao AKBP Hidayat ketika dihubungi Antara dari Kupang, membenarkan adanya upaya penyelamatan tersebut, dan mengatakan para imigran tersebut masih diamankan oleh pihaknya di Pulau Rote.Sebelum didorong kembali ke perairan Indonesia di sekitar Laut Timor yang tak jauh dari Pulau Rote, kata Hidayat, para imigran tersebut sudah diberikan sejumlah fasilitas pelampung dan alat komunikasi dan nakhoda kapal oleh AL Australia.

Australia dukung lepasnya Timor Timur

Pasang surut hubungan Indonesia dengan Australia juga pernah terjadi akibat Timor Timur yang kini lepas dan menjadi Timor Leste. Indonesia menganggap bahwa lepasnya Timor Timur kala itu akibat dari turut campur Australia. Saat itu Australia mendukung dan mendorong referendum yang dilakukan oleh Presiden BJ Habibie. Australia pun dituding di balik lepasnya Timor Timur dengan jalan yang tidak fair saat referendum.

Baca juga:Operasi Claret, misi rahasia pasukan Australia di KalimantanAustralia bukan tetangga yang baik, Indonesia harus tegas!Polisi Bali kesulitan ungkap penyebab tewasnya 2 turis AustraliaAL Australia dorong kapal imigran gelap kembali ke IndonesiaPria bugil di Australia tersangkut di dalam mesin cuci

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden

Ini Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden

Jokowi hari ini masih berada di Australia dan telah mengikuti Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia

VIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia

Keduanya sepakat segera meneken perjanjian kerja sama pertahanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun

Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun

Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya

Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya

Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Mahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang

Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"

Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.

Baca Selengkapnya