5 Kesulitan polisi ungkap penembakan Tito Kei
Merdeka.com - Polisi mengaku kesulitan mengungkap kasus penembakan terhadap Tito Refra Kei. Adik John Kei itu tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal kemarin malam.
Kemarin, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah barang bukti berhasil ditemukan, para saksi mata juga sudah dimintai keterangan.
Polisi juga berusaha menggali informasi dari keluarga dan orang-orang terdekat dari pria yang berprofesi sebagai pengacara itu. Dari beberapa kesaksian, belum ada titik terang.
Berikut kesulitan polisi mengungkap kasus ini:
Pelaku kabur lewat jalan gelap
Akses pelaku mendekati lokasi kejadian sebelum melakukan penembakan terhadap Tito Refra Kei gelap. Jalan yang menghubungkan antara komplek Titian Indah dan Harapan Jaya minim penerangan."Sepi mas, gelap juga karena ada pohon. Saya juga tahunya sudah ramai," ujar warga yang rumahnya berjarak 15 meter, Sabtu (1/6).Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Priyo Widyanto mengatakan, sejauh ini belum ada saksi yang menjelaskan pelaku menggunakan sepeda motor.Kata dia, seorang pelaku jalan kaki mendekati korban yang sedang bermain kartu bersama tiga orang lainnya, di antaranya Hans, Geri, dan Petrus. Sementara, korban Rastim (70) sedang menyaksikan permainan kartu."Setelah penembakan saksi tidak ada yang konsentrasi, saksi langsung menolong korban. Keterangan saksi pelaku menggunakan helm," kata Kapolres, Sabtu (1/06).Dari penelusuran wartawan, jalan yang digunakan pelaku itu tembus ke Harapan Jaya, Bekasi Utara. Jalan selebar lima meter itu baru ditutup jika menjelang tengah malam. Diduga, pelaku melarikan diri ke arah keluar menuju Alexindo di Jalan Raya, Sultan Agung.
Pelaku pakai helm dan jaket
Adik John Refra Kei, Tito Refra Kei, tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Tito ditembak di dekat rumahnya, Perumahan Titian Indah, Bekasi."Pelaku langsung turun dan menembak. Pelaku mengenakan helm dan jaket warna hitam," ujar Kapolres Bekasi Kota Kombes Priyo Widyanto kepada merdeka.com, Jumat (31/5).Priyo menambahkan setelah menembak, pelaku langsung melarikan diri. Polisi masih menelusuri jejak pelaku.
Penembakan berlangsung cepat
Polisi masih kesulitan mengidentifikasi penembak Tito Refra Kei yang diduga berjumlah dua orang. Cepatnya kejadian, membuat para saksi yang dimintai keterangan tak bisa mengenali pelaku.Kapolres Bekasi Kota, Kombes Priyo Widianto mengatakan, sejauh ini sudah ada keterangan dari tiga orang saksi. Namun, belum bisa mengarah ke pelaku penembakan."Kita tanya saksi, tidak bisa jelaskan ciri-ciri pelaku karena hanya lihat sepintas," katanya kepada merdeka.com, Minggu (1/6).
Tito tak punya masalah
Polisi sudah memintai keterangan sejumlah orang dekat dan keluarga dari Tito Kei. Keterangan itu untuk mengetahui apakah sebelum penembakan Tito sempat memiliki masalah atau tidak."Kita tanyakan ke orang dekat sopirnya, apakah 3 hari ini pernah berkeluh kesah. Katanya tidak ada. Tito sedang konsen jadi caleg," tandasnya.
Penembakan diduga sudah direncakan
Adik kandung John Kei, Tito Refra Kei, tewas ditembak orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor pada Jumat (31/5) malam. Hingga kini polisi masih memburu para pelaku.Menurut kakak pertama Tito Kei, pembunuh adiknya ini sebelumnya sudah mengintai dalam beberapa hari sebelumnya. "Saya rasa ini sudah diintai sebelumnya, soalnya dia nembak saat keadaan di sana (warung kopi) sepi," ujar pria yang enggan menyebutkan namanya ini, Sabtu (1/5).Pria yang mengenakan kaos kuning ini mengungkapkan, saat ini dirinya belum mau mencurigai siapa pelaku yang dengan tenang menghabiskan adiknya."Saya gak mau mencurigai siapa-siapa, saat tahu adik saya meninggal saya langsung kaget saja. Yang saya pikirin anak-anaknya nanti ke depannya seperti apa," terangnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Haru Tito Berhasil jadi Polisi Angkat Derajat Ortu, Ayahnya Kuli Bangunan dan Tinggal di Rumah Sempit
Berikut kisah haru Tito yang berhasil menjadi polisi dan mengangkat derajat orang tua.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaPengancam Tembak Anies di Kaltim Serahkan Diri ke Polisi, Begini Cerita Lengkapnya
Polisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaKenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'
Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca Selengkapnya