Merdeka.com - Muhammad Al Fayed (19) ditemukan tewas mengambang di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya, dia dilaporkan tenggelam saat berenang di sungai itu, Senin (18/1) sore. Jenazah Al Fayed dikenali dari kalung dan gelang yang dikenakan.
Jasad Al Fayed ditemukan anak buah kapal (ABK) di kawasan Palaran. Jaraknya sekitar 16 kilometer dari titik awal dia dilaporkan tenggelam di sungai bawah Jembatan Mahakam.
"Korban ditemukan posisi telungkup, sekitar jam 3.15 sore ini. Kondisi meninggal dunia," kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi ditemui di posko SAR gabungan, Jalan RE Martadinata, Samarinda, Jumat (22/1).
Perahu karet Basarnas berisi SAR gabungan tiba di dermaga sekitar pukul 16.00 WITA. Jenazah Al Fayed sempat diperlihatkan ke keluarganya. Dipastikan itu adalah Al Fayed, yang tenggelam 5 hari ini. "Kemudian dibawa ke RSUD AW Sjachranie untuk keperluan visum," ujar Riqi.
Dikonfirmasi merdeka.com, Udi Rahman, salah seorang relawan INAFIS Polresta Samarinda yang ikut mengantarkan jenazah ke rumah sakit menerangkan kondisi jenazah sulit dikenali.
"Tidak bisa (dikenali) karena sudah lebih dari sehari. Korban mengenakan celana pendek. Ada kalung dan gelang di tangannya. Dari situ, korban bisa dikenali (adalah Muhammad Al Fayed)," ungkap Udi.
Peristiwa tenggelamnya Al Fayed terjadi Senin (18/1) sore lalu sekira pukul 17.30 WITA. Dia bersama empat temannya sedang nongkrong di pinggir sungai, belakang pertokoan Mahakam Square. Al Fayed ingin berenang di Mahakam.
Meski teman-temannya sudah melarang dikarenakan arus sangat deras, Al Fayed tidak bergeming. Usai melepas pakaian, dia berenang, hingga akhirnya terseret arus deras hingga ke bawah jembatan Mahakam dan Al Fayed pun tenggelam. [cob]
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami