Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta pelaku peledakan bom panci di Bandung

5 Fakta pelaku peledakan bom panci di Bandung Pelaku bom kelurahan arjuna di bandung. ©2017 istimewa

Merdeka.com - Yayat Cahdiyat (42), satu dari dua terduga pelaku peledakan bom panci di Lapangan Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, tewas dalam baku tembak dengan aparat, Senin (27/2). Hingga kini polisi masih memburu rekan Yayat, yang kabur sesaat setelah kejadian.

Yayat berhasil dilumpuhkan di Kantor Kelurahan Arjuna. Dia tercatat sebagai warga Kampung Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

"Iya, pelaku inisial YC," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus.

Yayat lahir di Purwakarta, Jawa Barat. Pengantin bom panci itu kesehariannya merupakan pedagang.

Usai meledakkan bom panci, dia melarikan diri ke kantor kelurahan lantaran dikejar-kejar anak SMA.

Di kantor kelurahan, dia sempat membakar ruangan di lantai dua dan kembali melakukan ledakan. Dia kemudian terlibat baku tembak dengan Brimob Polda Jabar, sekitar pukul 11.15 WIB.

Korban tewas setelah terkena timas panas. Jenazah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.

Berikut fakta-fakta Yayat, pelaku peledakan bom di Bandung:

Minta temannya yang ditangkap Densus dibebaskan

Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, sebelum meledakkan bom pelaku sempat meminta kepolisian membebaskan temannya yang ditahan Densus 88. Menurut Anton, kepolisian masih menyelidiki maksud permintaan termasuk motif pelaku melakukan teror tersebut."Ada tuntutan di dalam meminta temannya yang ditangkap Densus dilepaskan," kata Anton di lokasi, Senin (27/2).Menurut Anton, bom yang meledak berdaya low eksplosif. "Ledakan low ekplosif," ujar dia.

Bikin e-KTP secara diam-diam

Yayat tercatat pernah mengontrak rumah di Kampung Cukanggenteng, Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung tahun 2012. Sekitar setahun berdomisili di sana, tapi Yayat sudah tidak terlihat batang hidungnya sampai diketahui tewas.Kepala Desa Cukanggenteng Hilman Yusuf menuturkan, pembuatan e-KTP dilakukan tanpa sepengetahuanya. Dia mensinyalir Yayat diam-diam mengurus e-KTP."Dia (Yayat) mungkin sempat datang ke tempat perekaman e-KTP. Saya tidak dapat memprediksi kapan ia difoto (untuk e-KTP)," terangnya.Camat Pasir Jambu Purnama mengatakan Yayat melakukan perekaman data e-KTP tahun 2015. "Tiba-tiba datang, bikin KTP di sini. Setelah dapat KTP, dia enggak tau ke mana. Tahu-tahu ada kejadian sekarang saja," ujar Purnama.

Yayat termasuk anggota JAD

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga motif pelaku peledakan bom panci di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung hanya ingin membuktikan eksistensi jaringannya. Informasi yang dia dapat, pelaku adalah anggota jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung yang berafiliasi ke Aman Abdurrahman."Jadi tujuan dari bom ini untuk eksistensinya saja, dalam rangka meminta teman-teman mereka dibebaskan dari Brimob Kelapa Dua," terang Tito usai menghadiri gelar ujian doktor terbuka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Menpan RB), Asman Abnur di Kampus C Unair Surabaya.Menurut Tito, pelaku pernah diamankan bersama 70 orang lainnya dalam operasi yang dia pimpin pada tahun 2011 lalu. Pelaku pernah ditahan selama tiga tahun kemudian dilepas."Yang bersangkutan sudah diketahui identitasnya, dia sudah diprofile, dia pernah melakukan latihan di Aceh, di Janto, Aceh Besar," jelas dia.

Keluar penjara tahun 2014

Kepala Desa Cukang Genteng Hilman Yusuf membenarkan bahwa Yayat adalah salah satu warganya. Dia mengetahui bahwa terduga pelaku peledakan pernah berurusan dengan hukum dan pernah dijeboskan ke penjara."Pernah menjalani tahanan kasus terorisme tahun 2010 dan keluar 2014," ujar Hilman saat ditemui di Kabupaten Bandung.Dia mengatakan, Yayat baru kembali ke Desa Cukang Genteng pada 2015. "Kembali ke Pasirjambu bikin e-KTP tahun 2015," ucapnya.

Pernah ikut latihan di Aceh, dan ditangkap tahun 2011

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku pernah ditangkap pada operasi tahun 2011 di Aceh. Saat itu, Tito memimpin operasi penangkapan 70 orang anggota JAD yang tengah melakukan latihan di Aceh.Termasuk pelaku bom panci di Bandung ikut dalam latihan tersebut dan ikut diamankan. "Dia (pelaku bom panci di Bandung) kena 3 tahun, kemudian dilepas, dibebaskan ya. Dulu dia masuk jaringan JAD Bandung. Afiliasinya ke Aman Abdurrahman," kata Tito di Surabaya.Sayangnya, setelah tiga tahun menghirup udara bebas, para pelaku muncul dan kembali melakukan teror di Taman Pendawa, Bandung. Peristiwa peledakan di Bandung ini, kata Tito, membuktikan perlu adanya program deradikalisasi."Artinya, saat berada dalam penjara, harus dilakukan pendekatan lagi terhadap para pelaku teroris," ucap Tito.

 

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah

Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah

Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Ledakan di Detasemen Gegana Brimob Polda Jatim, 10 Polisi Terluka Warga Sempat Ketakutan

5 Fakta Ledakan di Detasemen Gegana Brimob Polda Jatim, 10 Polisi Terluka Warga Sempat Ketakutan

Ledakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.

Baca Selengkapnya
Anak Yatim Piatu Ini Jalan Kaki dari Bojonegoro ke Jember, Purnomo Polisi Baik Ungkap Kisah Harunya

Anak Yatim Piatu Ini Jalan Kaki dari Bojonegoro ke Jember, Purnomo Polisi Baik Ungkap Kisah Harunya

Viral momen polisi cegar difabel yatim piatu jalan kaki dari Bojonegoro ke Jember. Kisahnya bikin haru.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda

Menyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda

Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Baca Selengkapnya
Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar

Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar

Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.

Baca Selengkapnya
Polisi Berpangkat Bripka Tiba-tiba Ngamuk di Pinggir Jalan Gebuki 'Sosok' Ini, Ending-nya Bikin Ketawa

Polisi Berpangkat Bripka Tiba-tiba Ngamuk di Pinggir Jalan Gebuki 'Sosok' Ini, Ending-nya Bikin Ketawa

Momen viral polisi ngamuk di pinggir jalan dan gebuki sosok tak terduga dan mampu mengundang gelak tawa.

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya