46 Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 46 gampong atau desa dalam delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya terendam banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah setempat sejak beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas di Banda Aceh, Minggu (28/3) mengatakan, banjir luapan air sungai tersebut dengan ketinggian air mulai 10 centimeter hingga satu meter. Peristiwa banjir itu dilaporkan sejak Kamis (25/3) lalu, dan debit air masih belum surut dari rumah warga.
"Akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Aceh Jaya mengakibatkan tergenangnya air dan meluapnya Krueng Ulu Masen dengan ketinggian air 20 hingga 100 sentimeter," kata Ilyas.
Ia menjelaskan, korban terdampak meliputi dua gampong di Kecamatan Krueng Sabee yakni 44 jiwa dalam 16 kepala keluarga (KK). Kemudian 12 gampong di Kecamatan Panga 1.885 jiwa dalam 643 KK, lima gampong di Kecamatan Darul Hikmah 320 jiwa dalam 141 KK, lima gampong di Kecamatan Sampoinet 693 jiwa dalam 166 KK.
Selanjutnya, lima gampong di Kecamatan Teunom 461 jiwa dalam 159 KK, empat gampong di Kecamatan Pasie Raya 197 jiwa dalam 66 KK, satu gampong di Kecamatan Indra Jaya 37 jiwa dalam 15 KK, sedangkan Kecamatan Jaya ada dua gampong yang masih dalam pendataan.
"Tidak ada korban jiwa. Dampak material sedang dalam pendataan petugas di lapangan," kata Ilyas seperti dikutip Antara.
Untuk pengungsi, lanjut Ilyas, di Kecamatan Teunom terdapat 168 jiwa dalam 65 KK, Kecamatan Panga 570 jiwa dalam 220 KK, Kecamatan Kreung Sabee 19 jiwa dalam enam KK dan Kecamatan Indra Jaya 37 jiwa dalam 15 KK.
"Warga ada yang mengungsi ke rumah keluarganya, ke menasah atau tempat pengajian anak (TPA) dan ada juga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," katanya.
Ia menambahkan, BPBD Aceh Jaya juga telah mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) dengan satu unit ruber boat dan mobil pikap untuk proses evakuasi. Petugas juga terus melakukan pendataan korban terdampak banjir serta berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Kondisi terakhir untuk sementara sebagian lokasi air belum surut," katanya.
Reporter: RinaldoSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi yang Tiba di Aceh Timur Tak Hanya Etnis Rohingnya, Ada Warga Bangladesh
Pengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaWarga Kota Banda Aceh Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru
Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaSejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus
Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya
Polisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaIbu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaSering Berulah, Geng Remaja di Aceh Besar Ini Disanksi Sebulan Tadarus Alquran di Kantor Polisi
Kelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaRatusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api
Kades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)
Baca SelengkapnyaPohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa
Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca Selengkapnya